Banyak Fans Tapi Diabaikan! Ini Alasan Konser Skip Indonesia

Taylor Swift Dan Coldplay Pilih Konser Di Singapura

C&R TV, Jakarta – Meski punya jutaan fans, Indonesia sering terlewat dari peta tur musisi dunia. Nama-nama besar seperti Taylor Swift dan Coldplay justru memilih manggung berhari-hari di Singapura.

Taylor Swift bakal tampil enam hari penuh di Singapura. Sebelumnya, Coldplay juga melakukan hal serupa. Sementara itu, Jakarta hanya kebagian satu konser singkat atau bahkan tak dikunjungi sama sekali.

Baca Juga

Pendengar Banyak, Tapi Tak Jadi Destinasi

Jakarta jadi kota dengan pendengar Spotify Taylor Swift terbanyak di dunia. Bahkan, jumlahnya mencapai 2,1 juta pendengar bulanan.

Tapi anehnya, Indonesia malah tidak masuk dalam daftar konser The Eras Tour. Padahal, Swift sempat konser di Jakarta tahun 2014 lalu.

Kasus serupa terjadi pada Coldplay. Meski punya basis penggemar besar, band asal Inggris itu hanya tampil satu hari di Jakarta. Sementara di Singapura, mereka menggelar konser selama enam hari pada Januari 2024.

Ini memicu banyak pertanyaan di kalangan fans. Kenapa musisi dunia ogah mampir ke Indonesia padahal jumlah penduduk dan penggemarnya jauh lebih besar?

Baca Juga

Masalah Klasik dan Citra yang Kurang Menarik

Menurut Yosia Revie Pongoh dari Universitas Pelita Harapan, alasan utamanya bukan cuma soal calo. Masalahnya lebih kompleks dan menyangkut reputasi Indonesia sebagai tuan rumah event.

Artis asing biasanya riset dulu sebelum menentukan lokasi tur. Indonesia punya catatan buruk dalam manajemen acara, mulai dari kerusuhan, pengelolaan penonton, sampai keamanan.

Faktor sosial-politik dan sikap publik juga jadi pertimbangan. Beberapa musisi memperhatikan isu inklusivitas dan penerimaan terhadap kelompok minoritas di negara yang akan mereka kunjungi.

Jadi meski pasarnya besar, banyak artis dunia ragu. Mereka tak mau ambil risiko di negara yang tidak bisa menjamin standar acara sesuai ekspektasi global.

Singapura Tampil Lebih Siap dan Profesional

Di sisi lain, Singapura tampil jauh lebih siap. Negara ini memang secara aktif membangun citra sebagai tujuan wisata hiburan dunia.

Mereka punya slogan “only in Singapore” dan rajin menggandeng promotor besar. Dukungan infrastruktur, keamanan, dan manajemen event jadi kekuatan utama.

Bukan cuma itu, letaknya yang strategis dan dekat dengan negara lain membuat wisatawan mudah datang. Bandara dan hotel yang modern ikut memperkuat daya tariknya.

Hasilnya? Pengumuman konser Coldplay langsung memicu lonjakan pencarian hotel di Singapura hingga 8,7 kali lipat. Total penonton dari konser Taylor Swift dan Coldplay diprediksi bisa tembus 660 ribu orang.

Ini tentu berdampak besar bagi sektor pariwisata mereka. Sementara Indonesia, meski punya fans, belum berhasil menjadi magnet utama bagi industri hiburan global.

Harapan Fans dan Tantangan ke Depan

Banyak fans di Indonesia kecewa karena idolanya terus melewatkan negara ini. Padahal, potensi pasar dan antusiasme publik tak pernah kurang.

Tapi semua itu tidak cukup tanpa perbaikan nyata. Pemerintah dan pihak swasta perlu lebih serius membenahi sistem penyelenggaraan konser.

Jika ingin jadi destinasi utama, Indonesia harus menyiapkan diri seperti Singapura. Mulai dari keamanan, infrastruktur, sampai pengalaman penonton.

Selama ini belum ada jaminan bahwa konser di Indonesia akan berjalan lancar tanpa insiden. Dan inilah yang membuat promotor dan artis berpikir dua kali sebelum mampir ke sini.

Yuk, update terus kabar viral dan breaking news bareng Cek&Ricek TV! Langsung subscribe channel YouTube kami di: https://www.youtube.com/@ceknricektv. Jangan lupa aktifkan lonceng notifikasinya biar nggak ketinggalan video terbaru!

Jangan Lewatkan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *