C&R TV, Jakarta – Hubungan asmara Erika Carlina dan DJ Bravy baru berjalan dua bulan. Namun, dukungan Bravy ke Erika justru makin besar setelah sang kekasih mengungkap bahwa ia tengah hamil sembilan bulan.
Lewat Instagram Story, Erika mengucapkan terima kasih kepada Bravy yang membelanya dalam siaran langsung TikTok. Dalam video tersebut, Bravy secara terbuka menjelaskan alasan di balik keputusan Erika tampil di podcast Deddy Corbuzier dan membantah tuduhan publik yang menyudutkan Erika.
Bravy Klarifikasi Motif Keikutsertaan Erika di Podcast
Bravy menegaskan bahwa kehadiran Erika di podcast Deddy bukan untuk menormalisasi kehamilan di luar nikah. Ia menyebut banyak netizen justru sudah memahami maksud sebenarnya dari pengakuan Erika.
“Erika datang ke podcast itu bukan untuk kalian menerima kehamilannya di luar nikah. No!” tegas Bravy.
Ia juga menyatakan bahwa Erika selama ini berusaha keras menyembunyikan kehamilannya, termasuk dengan memakai pakaian longgar dan menghindari tampil di publik. Semua dilakukan demi menjaga privasi dan ketenangannya.
Pengakuan Erika karena Ancaman
Satu-satunya alasan Erika akhirnya berbicara di publik, kata Bravy, adalah karena adanya ancaman. Erika merasa keselamatannya terancam dari seseorang yang mengirim pesan bernada intimidatif lewat grup WhatsApp.
“Adanya sebuah pengancaman di grup WhatsApp, yang bukti-buktinya sudah kami pegang,” ucap Bravy.
Ancaman itu berdampak besar pada kondisi fisik dan mental Erika. Menurut Bravy, Erika mengalami stres berat hingga mengalami flek dan mual terus-menerus. Dokter bahkan memperingatkan bahwa stres bisa membahayakan janin yang dikandungnya.
Bantah Tuntut Pertanggungjawaban
Bravy juga membantah keras anggapan bahwa Erika bicara ke publik karena ingin menuntut pertanggungjawaban dari ayah bayi dalam kandungannya.
“Erika tidak pernah minta tanggung jawab sama sekali, at all,” tegasnya.
Justru, Bravy menyampaikan pesan tajam kepada pihak yang mengancam Erika. “Bro, you are not human,” ucapnya dengan nada emosional. Ia menekankan bahwa menjadi manusia seharusnya tidak berarti menyebar kebencian, apalagi saat seseorang sedang dalam kondisi rapuh.
