Strategi Apple yang Akhirnya Tepat Sasaran
Apple sempat mengalami kegagalan komersial lewat dua rilisan sebelumnya: Killers of the Flower Moon dan Napoleon. Namun kali ini mereka tampil beda. Penayangan eksklusif selama tiga minggu di layar-layar premium terbukti efektif. Bahkan jika proyeksi akhir pekan tercapai (sekitar 55–58 juta dolar AS), film ini bisa jadi pembuka terbaik dalam karier Brad Pitt, mengalahkan World War Z (2013) yang meraup 112 juta dolar.
Performa F1 juga jauh lebih unggul dibanding film bertema balap lainnya seperti Rush dan Ford v Ferrari, menjadikannya salah satu film balap tersukses secara komersial dalam dekade terakhir.
Respon Positif dan Tantangan di Depan Mata
Tak hanya sukses secara angka, F1 juga diganjar nilai “A” dari CinemaScore dan banjir pujian dari kritikus. Visual, intensitas drama, dan penyutradaraan Kosinski dipuji mampu menyulap dunia balap jadi pengalaman sinematik yang menggigit. Pengaruh Eddy Cue—eksekutif Apple yang juga fans berat Ferrari—disebut-sebut jadi motor utama di balik proyek ambisius ini.
Namun, persaingan belum selesai. How to Train Your Dragon masih kuat di pekan ketiga dengan pendapatan lebih dari 200 juta dolar, sementara Elio dari Pixar mulai kehilangan momentum. Film horor M3GAN 2.0 tampil mengecewakan di minggu perdana, dan 28 Years Later terus turun performanya.
Untuk saat ini, Brad Pitt dan F1: The Movie tampaknya berhasil menjadi bahan bakar segar bagi box office musim panas. Dan yang lebih penting, ini bisa jadi titik balik bagi Apple di dunia perfilman layar lebar.