C&R TV — Dharma Pongrekun, calon presiden yang baru-baru ini disebut-sebut sebagai “boneka” dalam kontestasi politik, menanggapi tuduhan tersebut dengan tegas. Dalam sebuah wawancara, Pongrekun menjelaskan bahwa perjalanan politiknya tidak diatur oleh perencanaan manusia melainkan oleh kehendak Tuhan.
Pongrekun memulai penjelasannya dengan menekankan bahwa pernyataan tentang dirinya sebagai calon “boneka” adalah salah. “Kami berjalan tanpa ada rancangan dari manusia. Kami berjalan karena gerakan hati dan apa yang terjadi ya inilah skenario Tuhan,” ujar Pongrekun. Ia menjelaskan bahwa deklarasi pencalonannya pada tanggal 3 Februari dan keterlibatannya dalam Pilpres 14 Februari tidak direncanakan sebelumnya. Menurutnya, waktu yang tersedia menunjukkan bahwa pencalonan ini bukanlah hasil dari perencanaan yang disengaja, melainkan buah dari niat dan keyakinan yang mendalam.
Pongrekun juga menambahkan bahwa koalisi yang terbentuk tidak pernah dipikirkan sebelumnya. “Kami memang punya niat untuk maju berjuang untuk adik-adik sekalian, bukan untuk kami,” ungkapnya. Dia mengungkapkan bahwa proses yang mereka jalani merupakan langkah-langkah yang diatur oleh Tuhan, dan mereka mengikuti jalur tersebut berdasarkan keyakinan spiritual.
Lebih lanjut, Pongrekun mengingatkan agar orang tidak hanya berpikir secara kuantitatif mengenai perjalanan politiknya. “Jangan selalu kita berpikir secara kuantitatif tapi berpikirlah bahwa ada hal-hal yang kita tidak bisa duga Tuhan lakukan untuk hidup kita,” jelasnya. Dia mengajak masyarakat untuk melihat lebih dalam dan memahami bahwa ada faktor-faktor yang tidak selalu dapat dijelaskan secara rasional.
Pongrekun juga menyinggung pentingnya mengandalkan sumber informasi yang terpercaya. “Di antara banyak sumber informasi, kami layak dipercaya karena kami menggali lebih dalam berpihak pada kebenaran berpegang pada data dan fakta agar layak Anda jadikan referensi,” katanya. Dengan pernyataan ini, Pongrekun menegaskan komitmennya untuk transparansi dan akurasi dalam penyampaian informasi kepada publik.
Sebagai penutup, Pongrekun menegaskan bahwa perjalanan politiknya adalah hasil dari keyakinan dan keputusan yang diambil berdasarkan prinsip dan integritas, bukan hasil dari manipulasi atau strategi politik.
