C&R TV – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini mengeluarkan peringatan penting mengenai potensi gempa megathrust yang mungkin akan mengguncang Indonesia. Peringatan ini muncul setelah serangkaian kejadian seismik global yang menyoroti potensi risiko gempa besar di wilayah megathrust Indonesia yang telah lama tidak melepaskan energi besar.
Peringatan BMKG tentang Gempa Megathrust
Menurut Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, ada potensi signifikan untuk terjadinya gempa megathrust di Indonesia. Megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi pada zona batas lempeng tektonik, di mana satu lempeng tergelincir di bawah lempeng lainnya.
Di Indonesia, dua zona megathrust utama yang menjadi perhatian adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai. Keduanya telah lama tidak melepaskan energi besar, yang menambah kekhawatiran tentang potensi bencana yang mungkin terjadi.
Kaitan dengan Gempa di Jepang
Peringatan ini menjadi lebih relevan setelah gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang Miyazaki, Jepang, pada 8 Agustus lalu. Para ilmuwan Jepang telah menerbitkan peringatan dini mengenai risiko gempa besar yang mungkin menyusul, yang ternyata terkait dengan megathrust Nankai.
Peristiwa ini menggarisbawahi betapa pentingnya perhatian terhadap megathrust di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sejarah Gempa Megathrust di Indonesia
Sejarah mencatat beberapa peristiwa gempa megathrust besar di wilayah megathrust Indonesia. Megathrust Selat Sunda, misalnya, pernah mengalami gempa besar pada tahun 1699 dan 1780, dengan magnitudo mencapai 8,5.
Sementara itu, Megathrust Mentawai tercatat mengalami gempa pada tahun 1797 dengan magnitudo 8,7 dan tahun 1833 dengan magnitudo 8,9. Catatan sejarah ini menunjukkan bahwa potensi bencana besar tidak bisa dianggap enteng.
Langkah Mitigasi dan Kesiapsiagaan
BMKG meminta masyarakat untuk tidak panik tetapi tetap waspada. Mereka terus memantau situasi secara real-time dan menyarankan agar masyarakat mengikuti perkembangan informasi terbaru. Pemerintah Indonesia juga telah memperkuat sistem permodelan tsunami dan prosedur antisipasi untuk mengurangi dampak potensial dari gempa dan tsunami. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan informasi dari BMKG dan mengikuti panduan keamanan yang disarankan.