C&R TV – Google secara resmi mengeluarkan peringatan kepada seluruh pengguna Gmail di seluruh dunia agar segera memperbarui sistem keamanan akun mereka, mulai Mei 2025. Langkah ini diambil menyusul meningkatnya jumlah serangan siber berbasis kecerdasan buatan (AI) yang kini makin canggih dan sulit dideteksi, bahkan oleh tim keamanan berpengalaman.
Peringatan ini diperkuat oleh sejumlah laporan media internasional. The World Times melaporkan bahwa alat berbasis AI kini mampu membuat email palsu (phishing) yang sangat meyakinkan dan dapat mengecoh pengguna, termasuk profesional keamanan siber.
Salah satu perusahaan keamanan siber, Hoaxh, mencatat bahwa teknologi AI sudah digunakan untuk meluncurkan serangan phishing secara masif dan personal. Teknik ini memungkinkan pelaku membuat email yang tampak sangat relevan dengan target, meningkatkan kemungkinan jebakan berhasil.
Di tengah maraknya serangan tersebut, Google dan Microsoft mengklaim mampu memblokir hingga 99% email spam dan malware. Namun, kenyataannya, jutaan email berbahaya masih mampu menembus sistem pertahanan, memperlihatkan bahwa teknologi keamanan saat ini masih belum sepenuhnya sempurna menghadapi evolusi AI.
Dalam laporan lain yang dirilis Forbes, terungkap bahwa sekitar 61% pengguna email pernah menjadi korban phishing, dan lebih dari separuh pengguna internet di Amerika Serikat pernah mengalami kebocoran data pribadi.
“Ironisnya, banyak pengguna masih mengandalkan metode keamanan tradisional seperti password dan autentikasi dua faktor, termasuk login melalui Google. Padahal metode ini rentan terhadap serangan AI terbaru,” tulis Forbes dalam laporannya.
Sebagai solusi, Google kini mendorong penggunaan Passkey atau Key Pass, yakni teknologi keamanan digital yang dirancang untuk menggantikan password konvensional. Passkey mengandalkan biometrik seperti sidik jari dan Face ID, sehingga tidak menyimpan kata sandi yang dapat dicuri oleh peretas.
Menurut Google, Passkey tidak hanya lebih aman, tetapi juga menyederhanakan proses login ke berbagai akun penting karena semuanya dapat tersimpan dalam satu perangkat yang terkunci. Teknologi ini juga dinilai lebih tahan terhadap serangan phishing karena tidak bisa diduplikasi seperti kata sandi.
Generasi muda, terutama Gen Z, disebut mulai beralih menggunakan metode keamanan ini. Namun, masih ada sebagian yang belum mengganti password lama mereka, sehingga tetap rentan terhadap serangan.
Aliansi industri teknologi bernama FIDO Alliance bahkan menyebut Passkey sebagai teknologi keamanan masa depan. Selain aman, teknologi ini juga dinilai jauh lebih praktis dalam proses login ke berbagai situs maupun aplikasi.
“Passkey adalah sistem login personal yang tidak bisa ditiru dan jauh lebih kuat dibanding password tradisional,” ujar juru bicara FIDO Alliance.
Google menghimbau seluruh pengguna Gmail untuk segera mengaktifkan fitur keamanan Passkey di perangkat mereka sebelum serangan AI yang makin berbahaya dan canggih mengancam lebih banyak akun pribadi.