Jakarta, C&R TV — Film berjudul “Lo Jual Gue Beli” yang digarap oleh Haidar Alwi Foundation dan Haidar Alwi Institute ini mengusung tema edukasi bagi generasi muda atau Gen Z di Indonesia. Proses produksi film ini sudah dimulai sejak setahun yang lalu, dari tahap pencarian pemain hingga konsep. Haidar Alwi, pendiri Haidar Alwi Foundation, menjelaskan bahwa ide awal film ini berasal dari berbagai kejadian yang melibatkan Gen Z dan dinilai sudah di luar kendali, seperti balapan liar dan peningkatan tindakan kriminal di lingkungan tersebut.
“Film ini sebenarnya bermuara dari banyaknya kejadian-kejadian di kalangan Gen Z yang di luar kendali kita, seperti balapan liar dan meningkatnya tindak kriminal. Oleh karena itu, kami merasa perlu memberikan pelajaran melalui film ini,” ujar Haidar Alwi, Jumat (20/09/2024).
Film “Lo Jual Gue Beli” ingin menyampaikan pesan penting mengenai peran Gen Z dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara. Haidar menambahkan, film ini merupakan bagian dari visi Indonesia Emas 2045, di mana peran besar Gen Z akan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas nasional. Menurutnya, proyek ini tidak hanya akan berhenti pada satu film saja, tetapi akan berlanjut dengan film-film lain yang fokus pada edukasi untuk anak-anak muda.
“Negara ini menuju Indonesia Emas 2045, di mana peran Gen Z akan sangat penting. Makanya, ini adalah awal dari serangkaian film yang akan terus kita buat untuk mendidik anak-anak muda kita,” jelas Haidar.
Tokoh utama dalam film ini adalah seorang remaja bernama Dania, yang digambarkan sebagai anak rumahan yang baik, namun terpengaruh oleh lingkungan pertemanan yang buruk. Cerita ini, menurut Haidar, sangat relevan dengan kehidupan anak-anak Gen Z saat ini, yang sering kali terjebak dalam lingkaran pertemanan yang negatif.
“Dania itu sebenarnya anak yang baik dan pintar, tetapi karena salah pergaulan dia jadi ikut-ikutan teman-temannya melakukan hal-hal yang tidak benar. Cerita ini sangat relate dengan kondisi anak-anak Gen Z sekarang,” tutur Haidar.
Haidar Alwi juga menyoroti pentingnya peran aparat keamanan dalam menjaga ketertiban di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan generasi muda. Ia memberikan apresiasi kepada Kepolisian Republik Indonesia yang dinilai telah bekerja dengan baik dalam menekan angka kriminalitas. Berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Polri mencapai 79%, di atas aparat penegak hukum lainnya.
“Saya sangat mengapresiasi peran Kepolisian Indonesia di bawah Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan presisinya yang terbukti efektif, sehingga saya ingin berpartisipasi mendukung upaya kepolisian dalam mengedukasi Gen Z,” ujarnya.
Selain aspek keamanan, film ini juga menekankan pentingnya menjaga kebudayaan Indonesia dan tidak terpengaruh oleh budaya asing yang saat ini banyak digandrungi oleh anak muda, seperti budaya Korea. Haidar menegaskan bahwa budaya Indonesia memiliki kekayaan yang lebih besar dan harus menjadi kebanggaan bagi anak-anak muda.
“Kita harus mendorong Gen Z untuk tidak meniru budaya luar. Indonesia punya kekayaan budaya yang jauh lebih banyak dan beragam. Melalui film ini, kami ingin mengajarkan bahwa kita harus bangga dengan budaya kita sendiri,” tegasnya.
Film “Lo Jual Gue Beli” saat ini sedang dalam tahap penyuntingan akhir dan diharapkan bisa tayang pada akhir November 2024. Haidar juga mengungkapkan bahwa setelah film ini selesai, mereka akan melanjutkan dengan proyek film lainnya yang bertujuan untuk mendidik dan mendukung upaya aparat kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
“Kita berharap film ini bisa segera tayang paling lambat akhir November. Setelah itu, kita akan lanjut dengan proyek film lain yang masih berfokus pada pendidikan Gen Z agar aparat penegak hukum tidak terlalu kesulitan dalam menjaga keamanan negara kita,” pungkas Haidar Alwi.