Kolaboratif dengan Drone Tempur dan AI
Jet ini juga mampu bekerja secara kolaboratif dengan drone tempur otonom, memungkinkan penerapan strategi pertempuran udara masa depan yang lebih adaptif dan minim risiko terhadap pilot manusia. Kemampuan ini menempatkan KAAN sejajar dengan jet tempur canggih lain di dunia seperti F-35 dan Su-57.
Sistem Persenjataan Multimisi
KAAN memiliki konfigurasi persenjataan yang fleksibel untuk menjalankan misi udara ke udara dan serangan udara ke darat. Dalam pertempuran udara, KAAN dapat membawa rudal inframerah jarak pendek serta rudal radar jarak jauh untuk menghadapi berbagai skenario pertempuran.
Untuk serangan strategis, KAAN dibekali rudal jelajah SOM (Stand-Off Missile) dengan jangkauan lebih dari 250 km, menjadikannya efektif dalam menghancurkan target dari luar jangkauan sistem pertahanan lawan.
Performa Tinggi dan Jangkauan Luas
Didukung oleh dua mesin jet berteknologi tinggi, KAAN mampu terbang hampir dua kali kecepatan suara (Mach 2). Dari segi jangkauan, jet ini memiliki radius tempur hingga 600 mil laut (sekitar 1.100 km), cukup untuk menjangkau kawasan strategis di wilayah Indo-Pasifik.
Kombinasi antara kecepatan, teknologi siluman, sistem senjata canggih, dan jangkauan luas menjadikan KAAN ideal untuk berbagai misi, mulai dari patroli udara, intersepsi, pengawasan maritim, hingga penyerangan jarak jauh.
Dengan investasi besar pada jet tempur generasi terbaru ini, Indonesia menunjukkan langkah nyata dalam penguatan sistem pertahanan nasional sekaligus mempererat hubungan diplomatik dan teknologi dengan Turkiye. Kehadiran KAAN di jajaran TNI AU diyakini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu kekuatan militer utama di kawasan Asia Tenggara dan Indo-Pasifik.
“Ini bukan hanya pembelian, tapi juga simbol transformasi kekuatan udara Indonesia ke level yang lebih modern dan kompetitif,” pungkas pengamat militer nasional.