Iran Serang Balik Bertubi-tubi, Kepercayaan Diri Israel Dinilai Keliru

Serangan rudal Iran berhasil menghantam Tel Aviv, mengejutkan pertahanan Israel

C&R TV, Jakarta – Ketegangan antara Iran dan Israel memasuki babak baru setelah serangkaian serangan balik Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel. Menurut analis kebijakan luar negeri dari Quincy Institute for Responsible Statecraft, Trita Parsi, Israel kini membayar mahal atas kesalahan strategisnya yang meremehkan kekuatan Iran.

Dalam pernyataannya, Parsi menilai bahwa Israel terlalu percaya diri setelah sukses melumpuhkan beberapa tokoh penting dalam struktur militer dan ilmiah Iran. Namun, keyakinan itu terbukti keliru setelah Iran melancarkan balasan yang masif dan efektif.

Bacaan Lainnya

Israel sebelumnya melakukan serangan terhadap sejumlah tokoh militer Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Mayor Jenderal Mohammad Bagheri, Komandan Garda Revolusi Mayor Jenderal Hossein Salami, serta beberapa pejabat intelijen dan ilmuwan nuklir. Tak hanya itu, fasilitas nuklir penting milik Iran di Natanz juga menjadi target serangan, termasuk dua pabrik pengayaan: FEP (Fuel Enrichment Plant) dan PFEP (Pilot Fuel Enrichment Plant).

Serangan Balasan Iran Guncang Tel Aviv

Meski kehilangan beberapa petinggi militernya, Iran tidak menunjukkan tanda-tanda melemah. Sebaliknya, negeri itu justru meningkatkan intensitas serangan balasan dengan rudal-rudal jarak jauh yang diluncurkan ke jantung wilayah Israel, termasuk Tel Aviv.

Trita Parsi menggarisbawahi bahwa Iran mampu menyusun kembali kekuatannya dengan cepat. “Mereka [Israel] meremehkan kemampuan Iran untuk bangkit dan menyusun strategi balasan. Sekarang, rudal Iran berhasil menembus semua lapisan pertahanan Israel, termasuk Iron Dome,” ujar Parsi.

Iron Dome selama ini dianggap sebagai sistem pertahanan rudal tercanggih Israel, namun belakangan mulai dipertanyakan efektivitasnya setelah serangan Iran menghantam Distrik Kirya—wilayah penting yang menjadi markas Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *