C&R TV, Jakarta – Penyanyi sekaligus pencipta lagu ternama Judika kembali menyuarakan kegelisahannya terkait persoalan hak cipta dan pembagian royalti di industri musik Indonesia. Ia menilai, sistem yang selama ini berjalan masih menyimpan banyak ketimpangan, terutama dalam mekanisme pengumpulan dan distribusi royalti.
Dalam sebuah wawancara usai menghadiri diskusi bersama Komisi III DPR RI, Judika menyambut baik langkah negara yang mulai turun tangan menyikapi keresahan para musisi. “Negara sudah turun, dan ini membuat sedikit tenang. Artinya, ekosistem akan berjalan sesuai aturan yang dibuat pemerintah,” ujarnya.
Judika menjelaskan bahwa berdasarkan pernyataan resmi, pihak penyelenggara acara adalah pihak yang berkewajiban membayar royalti kepada para pemilik lagu. Namun ia menegaskan bahwa perjuangan belum selesai. “Kita bukan merasa sudah menang. Perjuangan ini masih panjang. Kita ingin hak para pencipta dan pelaku industri benar-benar terlindungi,” tegasnya.
Judika berharap agar Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) sebagai pihak yang mengelola distribusi royalti bisa lebih transparan dalam menjalankan sistemnya. Ia meminta pencipta lagu dan penyanyi bersatu untuk ikut mengawasi dan memastikan mekanisme dari pendaftaran lagu hingga penyaluran hak berjalan sesuai regulasi.
“Mulai dari pendaftaran lagu sampai nyampe ke pencipta, itu harus jelas. Jangan sampai ada ketimpangan lagi,” ungkapnya.
Judika juga menyinggung pengalaman pribadinya saat merasa heran karena seorang penyanyi bisa dijadikan pihak tergugat dalam kasus hak cipta. “Penyanyi dan pencipta itu berdampingan, seharusnya saling menguatkan. Lagu yang diciptakan bersama itu hak ekonominya harus adil,” katanya.
