C&R TV — Senin (23/9) lalu setelah pertandingan antara Persib Bandung dan Persija Jakarta di Stadion Jalak Harupat, terjadi kericuhan yang menyebabkan seorang steward, Irvan, menjadi korban pengeroyokan. Polisi telah memulai penyelidikan terkait insiden tersebut dan telah menangkap satu orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut.
“Setelah pertandingan, satu orang telah ditangkap karena diduga terlibat dalam kericuhan ini,” ungkap Kombes Kusworo Wibowo, Kapolresta Bandung, saat memberikan keterangan. Dia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang memburu pelaku lain yang terlibat dalam aksi kekerasan tersebut.
Polisi menduga bahwa kericuhan ini merupakan buntut dari tindakan pelecehan verbal yang dilakukan terhadap Bobotoh perempuan dalam pertandingan melawan Thailand Port FC sebelumnya. “Kami sedang melakukan penyelidikan terhadap para suporter yang melakukan tindakan kekerasan. Beberapa sudah kami identifikasi dan beberapa orang sudah kami tangkap,” tambah Kombes Kusworo.
Kejadian tersebut membuat manajemen Persib dan perwakilan Viking Persib Club mengunjungi Rumah Sakit Oto Iskandar Dinata di Soreang, Kabupaten Bandung, untuk menjenguk Irvan, yang menjadi korban. Saat ini, Irvan masih dirawat akibat luka di bagian kepala, tangan, dan punggung.
“Saya harap bisa cepat pulih dan kembali bertugas di Stadion Jalak Harupat,” ujar Irvan ketika dijenguk.
Tobias Ginanjar, Ketua Umum Viking Persib Club, juga menyampaikan permohonan maaf kepada Irvan dan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membela anggota yang terlibat dalam kerusuhan. “Kami juga akan membantu proses penyelidikan polisi jika diminta. Tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan,” tegasnya.
Dia juga memberikan apresiasi kepada Kombes Kusworo Wibowo yang telah berhasil mengendalikan situasi dengan cepat. “Saya ucapkan terima kasih karena tidak ada korban yang lebih banyak berkat penanganan yang persuasif dari pihak kepolisian,” tambahnya.
Pihak Viking berharap insiden serupa tidak terulang di masa mendatang. “Kami dari Bobotoh tidak akan menghalang-halangi proses hukum, karena semua orang sama di mata hukum,” tutupnya.
Insiden ini mencerminkan pentingnya kedamaian dan dukungan positif dari para suporter dalam setiap pertandingan, agar tidak terjadi kekerasan yang merugikan semua pihak.