C&R TV, Jakarta – Pernyataan kontroversial yang dilontarkan konten kreator Timothy Ronald baru-baru ini kembali menuai perhatian publik. Dalam sebuah siaran langsung, Timothy menyebut bahwa aktivitas olahraga di gym, khususnya angkat beban, merupakan kegiatan yang “bodoh” dan kerap dilakukan oleh orang yang “otaknya kosong”.
Timothy mengklaim bahwa olahraga seperti lari masih mengandung unsur kecerdasan karena melibatkan otak, sementara gym hanya soal memaksa tubuh. “Bukan secara kesehatan ya, secara mental. Orang pintar itu nggak suka pasti,” ujarnya dalam potongan video yang menjadi viral di media sosial.
Namun, pernyataan tersebut langsung dibantah oleh pakar di bidangnya. dr Daniel T Suryadisastra, SpN, FMIN, RPSGT, AIFO-K, seorang dokter spesialis neurologi dan ahli fisiologi olahraga klinis, mengemukakan fakta ilmiah yang justru bertolak belakang dari opini tersebut.
Angkat Beban Picu Peningkatan Fungsi Otak
Menurut dr Daniel, olahraga angkat beban atau resistance training terbukti mampu meningkatkan fungsi kognitif otak. Salah satu kuncinya adalah pelepasan Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF) di bagian hippocampus, yakni area otak yang berkaitan langsung dengan pembelajaran dan daya ingat.
BDNF sendiri berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel saraf, serta meningkatkan suasana hati dan performa mental seseorang. Selain itu, latihan beban juga dapat memperlancar aliran darah ke otak, sehingga suplai oksigen dan nutrisi berjalan lebih optimal.
Peran Hormon dan Gerakan Kompleks
Tidak berhenti di situ, dr Daniel juga menyoroti peran hormon pertumbuhan yang dipicu oleh latihan angkat beban. Aktivitas ini meningkatkan pelepasan hormon IGF-1 dan testosteron yang penting dalam proses neurogenesis, yaitu pembentukan sel saraf baru, serta mendukung plastisitas otak.
Gerakan kompleks seperti squat dan deadlift juga disebut melibatkan koordinasi motorik yang tinggi. Ini berdampak langsung pada aktivasi serebelum dan korteks motorik, dua bagian otak yang berperan penting dalam pengendalian gerakan serta integrasi kognitif.
Kurangi Peradangan, Tingkatkan Ketajaman Mental
Manfaat lainnya dari latihan beban adalah penurunan kadar peradangan kronis dan stres oksidatif. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kerusakan sel otak, dan ketika ditekan lewat olahraga, akan mendukung fungsi kognitif jangka panjang.
Dengan rangkaian manfaat tersebut, dr Daniel menyimpulkan bahwa olahraga angkat beban bukan hanya baik untuk kesehatan fisik, tetapi juga memainkan peran penting dalam mempertajam fungsi otak secara keseluruhan.