Proses Pemilihan Paus dalam Konklaf
Dalam Konklav, setiap kardinal menulis nama kandidat pada selembar kertas dan memasukkannya ke dalam kotak suara. Untuk terpilih, seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara.
Asap hitam dari cerobong Kapel Sistina menandakan belum adanya kesepakatan, sementara asap putih menjadi tanda bahwa Paus baru telah terpilih.
Setelah terpilih, kandidat ditanya apakah ia menerima jabatan tersebut. Jika ya, ia kemudian memilih nama kepausannya sendiri.
Beberapa saat kemudian, seorang tokoh muncul di balkon Basilika Santo Petrus dan mengumumkan dengan kalimat legendaris:
“Habemus Papam!” (Kita mempunyai Paus!)