Mengapa Hari di Bumi Kini Terasa Lebih Panjang, Apa Dampaknya Bagi Kita?

Mengapa Hari di Bumi Kini Terasa Lebih Panjang, Apa Dampaknya Bagi Kita?
Mengapa Hari di Bumi Kini Terasa Lebih Panjang, Apa Dampaknya Bagi Kita?

C&R TV – Pernahkah Anda merasa beberapa waktu terakhir hari menjadi lebih panjang dari biasanya? Ternyata, ini bukan hanya perasaan Anda saja. Akhir-akhir ini, hari memang benar-benar bertambah panjang. Salah satu penyebabnya adalah perubahan iklim global yang berpengaruh signifikan terhadap durasi hari di Bumi.

Perubahan iklim global memengaruhi rotasi Bumi dengan membuatnya melambat. Pencairan es di Greenland dan Antartika menyebabkan distribusi massa Bumi tidak seperti seharusnya. Ketika massa ini banyak berpindah ke dekat ekuator, Bumi menjadi lebih tebal di bagian tengah. Kondisi inilah yang menyebabkan rotasi Bumi terus melambat dan membuat hari lebih panjang, meski hanya dalam hitungan milidetik.

Bacaan Lainnya

Menurut data dari NASA, sejak tahun 2000, rotasi Bumi melambat sebesar 1,33 milidetik per abad. Jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, perlambatan ini bisa mencapai 2,62 milidetik per abad pada akhir abad ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin tidak terlalu merasakan dampaknya. Namun, beberapa pemrograman komputer cukup sensitif terhadap perubahan ini, seperti navigasi GPS atau jaringan listrik. Selain karena pemanasan global, tarikan gravitasi Bulan juga mempengaruhi kecepatan rotasi Bumi. Bumi bisa berputar lebih cepat jika Bulan lebih dekat. Namun kini, NASA menyebut Bulan terus menjauh dari Bumi.

Pergerakan kerak Bumi dan fluktuasi inti besi padat Bumi juga mempengaruhi kecepatan rotasi planet kita. Inilah mengapa rotasi Bumi melambat dan dampaknya, hari-hari menjadi panjang. Jika perubahan iklim terus terjadi, bukan tidak mungkin kita akan kehilangan satu detik dari beberapa hari di masa depan untuk mengakomodasi hari-hari yang kian panjang.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *