Misteri Pasukan Populer di Gaza Selatan: Siapa Yasar Abu Sabab dan Benarkah Didukung Israel?

Gaza

Pasukan Populer ini tetap mengibarkan bendera Palestina secara mencolok dalam seragamnya. Namun mereka mengaku tidak memiliki hubungan langsung dengan Otoritas Palestina. Hal ini dikuatkan oleh pernyataan Mayor Jenderal Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan Palestina, yang mengatakan bahwa tidak ada kerja sama antara pasukan resmi Palestina dan kelompok Abu Sabab.

Menurut sejumlah analis, kelompok ini kini menjalankan sejumlah peran penting yang menguntungkan Israel, seperti menentukan arah distribusi bantuan, mengarahkan warga sipil ke zona aman di Rafah Timur, serta menjalankan misi pengintaian untuk mendeteksi posisi pejuang Hamas.

Bacaan Lainnya

Pada Mei 2025, Abu Sabab menyebut pasukannya telah mengamankan 101 truk bantuan, mayoritas berisi tepung dari Program Pangan Dunia (WFP). Para sopir truk menyebut sekitar 200 orang bersenjata disiapkan untuk mengawal konvoi bantuan tersebut.

Badan-badan internasional seperti PBB memang dihadapkan pada dilema ketika menyalurkan bantuan di wilayah konflik, karena harus berurusan dengan unsur-unsur lokal—baik yang terkait dengan Hamas maupun tidak. Namun peran Pasukan Populer dinilai makin meluas. Selain melindungi bantuan, kelompok ini juga terlibat dalam pemindahan warga sipil Gaza ke wilayah Rafah Timur.

Puncaknya terjadi pada 17 Mei 2025, saat persiapan pembukaan kembali persimpangan Karim Shalom. Kelompok Abu Sabab dilaporkan mulai membangun kamp pengungsian di wilayah Koridor Morak, hanya 500 meter dari pos pemeriksaan yang mereka operasikan. Kamp tersebut rampung pada 30 Mei 2025, dan empat hari kemudian Pasukan Populer mengumumkan bahwa rute bantuan telah dibuka dan kamp siap dihuni oleh warga sipil.

“Keamanan, makanan, air, dan tempat berteduh telah disiapkan bagi warga,” tulis kelompok Abu Sabab dalam pernyataan resmi.

Menariknya, wilayah Koridor Morak adalah lokasi yang disebut-sebut oleh Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich sebagai target konsentrasi populasi Gaza. Israel berencana menciptakan zona steril di luar jalur Morak yang dipatroli oleh IDF (Israel Defense Forces), dengan tujuan menyaring penyusup dan memutus rantai pasokan Hamas.

Seorang pejabat senior keamanan Israel mengungkapkan bahwa tujuan strategis mereka adalah memisahkan jalur bantuan dari pengaruh Hamas dengan melibatkan aktor-aktor lokal dan sipil, termasuk Pasukan Populer yang dipimpin Abu Sabab.

Meski klaim Abu Sabab bahwa mereka adalah kelompok independen terus digaungkan, banyak pihak menilai bahwa keberadaan mereka tidak lepas dari kepentingan taktis Israel di Gaza.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *