C&R TV – Pemulihan dari kekerasan rumah tangga yang dialami Cut Intan Nabila melibatkan lebih dari sekadar pengobatan luka fisik.
Intan masih harus menjalani perawatan rutin di rumah sakit untuk mengatasi luka-luka yang dideritanya.
“Bekas luka di tubuh saya masih jelas terlihat. Setiap kali saya melihat cermin, saya diingatkan kembali akan setiap pukulan yang pernah saya terima,” ungkap Intan dengan lirih.
Namun, luka fisik hanya merupakan bagian dari penderitaan yang dialami Intan.
Trauma psikologis yang dideritanya jauh lebih dalam dan kompleks.
“Setiap malam saya masih dihantui mimpi buruk. Saya bangun dengan keringat dingin, teringat kembali akan semua kekerasan yang pernah saya alami.
“Tidak hanya satu kejadian, tetapi banyak sekali kejadian yang menghantui saya hingga sekarang,” jelasnya dengan suara yang semakin lirih.
Intan menggambarkan setiap malam sebagai pertempuran mental di mana bayangan masa lalu terus menghantui dan memerangkapnya dalam lingkaran ketakutan yang tak kunjung hilang.
Trauma ini menambah beban emosional yang harus ia tanggung, menjadikannya lebih dari sekadar luka fisik yang harus diperbaiki.