C&R TV, Jakarta – Film Sore: Istri dari Masa Depan resmi mencetak dua juta penonton hanya dalam 17 hari penayangan di bioskop. Angka itu menjadikannya film terlaris yang pernah disutradarai oleh Yandy Laurens.
Kabar ini diumumkan oleh Cerita Films melalui media sosial pada Sabtu sore. Dalam unggahannya, mereka menyampaikan terima kasih kepada para penonton yang telah mendukung film tersebut sejak tayang perdana 10 Juli lalu.
Kalahkan Rekor Film Yandy Sebelumnya
Sore sukses menyalip rekor film-film Yandy sebelumnya. Karya populernya Keluarga Cemara yang tayang pada 2019 ditonton 1,7 juta orang. Film lainnya seperti 1 Kakak 7 Ponakan dan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film bahkan tak sampai menyentuh angka dua juta.
Film bergenre romansa ini juga mengukuhkan posisi Yandy sebagai sutradara spesialis drama dengan sentuhan emosional yang kuat. Kombinasi cerita lintas waktu dan dinamika rumah tangga menjadi magnet bagi penonton.
Tak hanya menjadi film terlaris Yandy, Sore kini menempati posisi ketujuh dalam daftar film Indonesia terlaris 2025. Film ini membuntuti Qodrat 2 yang memiliki 2,2 juta penonton. Selisih 200 ribu penonton membuka peluang bagi Sore untuk naik peringkat dalam beberapa hari ke depan.
Di sisi lain, jika ingin masuk lima besar, film ini harus bersaing dengan Jalan Pulang yang saat ini meraih 2,8 juta penonton. Tantangan itu cukup berat, namun bukan tak mungkin tercapai mengingat tren penontonnya terus meningkat.
Dibintangi Aktor Top dan Didukung Nama Besar
Sore dibintangi oleh Dion Wiyoko dan Sheila Dara Aisha sebagai pasangan utama. Kehadiran aktor senior Mathias Muchus hingga Maya Hasan sebagai pemeran pendukung juga memberi warna tersendiri.
Film ini merupakan adaptasi layar lebar dari web series Sore: Istri dari Masa Depan yang pertama kali tayang pada 2017. Versi bioskopnya mendapat sentuhan baru baik dari sisi visual, skenario, maupun pendalaman karakter.
Bagi Yandy Laurens, pencapaian dua juta penonton bukan semata soal angka. Ini adalah validasi bahwa cerita personal yang emosional masih punya tempat besar di hati penonton Indonesia.
Kesuksesan ini juga membuktikan bahwa film lokal dengan nuansa drama kuat dan pengemasan yang matang bisa bersaing di tengah dominasi genre horor dan komedi. Apakah Sore bisa terus menanjak dan masuk lima besar? Waktu yang akan menjawabnya.
