Keempat skenario tersebut mengharuskan Indonesia bertemu dua tim kuat Asia di tiap grup. Menurut regulasi AFC, hanya juara grup yang akan langsung lolos ke Piala Dunia 2026. Sedangkan tim peringkat dua atau runner-up harus menjalani babak kelima, yakni pertandingan playoff antar-konfederasi yang bisa mempertemukan Indonesia dengan tim kuat seperti Senegal atau Venezuela.
Situasi ini memaksa pelatih dan para pemain mempersiapkan diri secara maksimal, baik secara taktik, fisik, maupun mental. Peluang memang masih terbuka, namun membutuhkan usaha luar biasa dari semua lini.
Lolos dengan Penuh Perjuangan
Indonesia berhasil lolos ke Babak 4 setelah menempati posisi keempat klasemen akhir Grup C pada Babak 3 dengan raihan 12 poin. Dalam laga terakhir, Indonesia berhasil mengalahkan China dengan skor tipis 1-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Selain Indonesia, Arab Saudi juga melangkah ke babak ini setelah finis di posisi ketiga Grup C. Keuntungan status tuan rumah membuat Arab Saudi diunggulkan dalam persaingan, sementara Jepang dan Australia telah lolos otomatis sebagai juara dan runner-up grup.
Tantangan Timnas Indonesia di Babak 4 bukan sekadar teknis, namun juga menyangkut mental bertanding dan stamina. Dua pertandingan krusial dalam waktu enam hari menjadi ujian berat yang akan menentukan apakah skuad Garuda bisa mencetak sejarah sebagai negara Asia Tenggara pertama yang lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi normal.
Harapan kini bertumpu pada kombinasi strategi pelatih, performa pemain kunci, dan dukungan penuh dari masyarakat Indonesia. Jika berhasil menjadi juara grup, Indonesia akan mencatatkan tonggak sejarah besar di panggung sepak bola dunia.