Tutut dan Titiek Minta Maaf atas Kesalahan Soeharto Selama Jadi Presiden

Tutut dan Titiek Minta Maaf atas Kesalahan Soeharto Selama Jadi Presiden
Tutut dan Titiek Minta Maaf atas Kesalahan Soeharto Selama Jadi Presiden

C&R TV Jakarta – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menggelar silaturahmi kebangsaan bersama keluarga besar mantan Presiden Republik Indonesia, Soeharto, di Jakarta. Pertemuan ini dihadiri oleh dua putri Soeharto, Siti Hardianti Rukmana dan Siti H. Haradi, serta sejumlah pimpinan MPR RI.

Dalam acara tersebut, Bambang Soesatyo mengumumkan bahwa MPR RI telah resmi mencabut nama Soeharto dari TAP MPR No. 11 tahun 1998. TAP tersebut berisi ketentuan tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Bacaan Lainnya

“Penghapusan nama Soeharto ini kami lakukan untuk menyelesaikan warisan masalah politik di masa lalu dan membangun rekonsiliasi bangsa,” ujar Bambang Soesatyo. Ia juga menambahkan bahwa penghapusan nama tersebut sudah diajukan terlebih dahulu oleh Fraksi Partai Golkar sebelum pertemuan berlangsung.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan surat keputusan kepada Keluarga Presiden RI ke-2 Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana disaksikan Titiek Soeharto dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di Ruang Delegasi, Gedung Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/09/2024). Silaturahmi Kebangsaan yang digelar oleh MPR RI ini untuk memberikan surat keputusan mengenai Nama Presiden kedua RI Soeharto dicabut dari Ketetapan (TAP) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor 11 Tahun 1998 tentang perintah untuk menyelenggarakan yang bersih tanpa korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Hadir dalam acara ini sejumlah anggota MPR dari fraksi Golkar dan juga sejumlah tokoh nasional.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memberikan surat keputusan kepada Keluarga Presiden RI ke-2 Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana disaksikan Titiek Soeharto dalam acara Silaturahmi Kebangsaan di Ruang Delegasi, Gedung Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Sabtu (28/09/2024). 

Soesatyo menjelaskan, “Kami bersepakat untuk tidak mempertahankan dendam, melainkan fokus pada masa depan yang lebih baik. Tidak ada manusia yang sempurna, dan kami mohon maaf jika selama ini terdapat kesalahan yang dilakukan selama kepemimpinan Pak Harto.”

Siti Hardianti Rukmana, salah satu putri Soeharto, menyampaikan terima kasih kepada MPR atas keputusan tersebut. “Kami mewakili keluarga besar Soeharto mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pimpinan MPR dan seluruh anggota yang telah sepakat mencabut nama Pak Harto,” tuturnya. Ia menegaskan bahwa segala yang dilakukan oleh ayahnya selama masa kepemimpinan adalah untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *