C&R TV, Jakarta – Istilah riders mendadak jadi perbincangan panas di media sosial setelah Ari Lasso membagikan unggahan sindiran lewat Instagram Story. Dalam postingan yang diunggah pada Ahad (6/7/2025), pelantun “Hampa” itu menyentil para musisi yang dinilai terlalu memanfaatkan situasi dengan permintaan berlebihan saat akan tampil.
Sindiran Ari itu langsung memicu diskusi netizen. Banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya riders itu, dan apakah memang semua permintaan artis sebelum manggung harus dipenuhi oleh penyelenggara acara?
Apa Itu Riders dan Mengapa Penting?
Riders adalah daftar permintaan dari seorang artis yang harus disiapkan oleh penyelenggara acara sebelum penampilan berlangsung. Daftar ini biasanya dibagi menjadi dua kategori utama: hospitality riders dan technical riders.
Hospitality riders mencakup permintaan yang bersifat pribadi demi kenyamanan artis. Isinya bisa macam-macam, mulai dari makanan dan minuman favorit, jenis air mineral tertentu, aroma lilin di ruang ganti, hingga permintaan soal penginapan atau transportasi.
Sementara technical riders mencakup kebutuhan teknis agar penampilan berjalan optimal. Misalnya, spesifikasi mikrofon, jumlah monitor di panggung, pencahayaan khusus, dan sound system sesuai standar artis.
Antara Kebutuhan dan Gaya Hidup Seleb
Dalam industri hiburan, riders dianggap wajar dan bahkan penting. Banyak artis meyakini, kenyamanan dan kesiapan teknis sangat menentukan performa mereka di atas panggung. Tapi, makin ke sini, beberapa riders dinilai melampaui batas kebutuhan profesional.
“Ada yang mintanya bukan main, sampai EO harus kelimpungan cari lilin aroma kayu manis merek tertentu,” ujar seorang penyelenggara acara yang enggan disebut namanya.
Ari Lasso sendiri dalam unggahannya menyinggung soal “oknum artis” yang terlalu banyak meminta hal tidak esensial, apalagi jika statusnya bukan bintang utama. Sentilan itu dianggap menyindir fenomena musisi yang merasa “layak dimanjakan” tanpa mempertimbangkan beban pihak EO.
Warganet Ikut Beri Komentar Pedas
Respons publik pun beragam. Ada yang membela Ari Lasso karena menganggap riders kini mulai berlebihan dan tidak masuk akal. Namun, tak sedikit pula yang menilai riders sebagai hak artis selama ada kesepakatan dengan pihak penyelenggara.
“Kalau mereka manggung dan bawa nama besar, ya sah aja riders-nya banyak. Tinggal EO bisa atau nggak,” tulis seorang pengguna X (Twitter).
Netizen lainnya menilai bahwa riders tetap perlu dikontrol agar tidak berubah menjadi ajang pamer atau tuntutan gaya hidup mewah.
Bisa Ditawar, Asal Ada Komunikasi
Faktanya, tidak semua riders harus dipenuhi. EO dan manajemen artis umumnya membuka ruang diskusi atau negosiasi. Riders teknis biasanya menjadi prioritas karena menyangkut kualitas pertunjukan. Sementara hospitality riders bisa disesuaikan dengan anggaran dan kondisi lokasi.
Intinya, riders bukan “daftar kemauan seenaknya”, tapi bagian dari profesionalisme dunia pertunjukan. Namun jika disalahgunakan, bukan tidak mungkin akan jadi bumerang bagi citra sang artis sendiri.
