C&R TV, Jakarta – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, jagat maya diramaikan oleh viralnya bendera bajak laut dari anime populer One Piece yang dikibarkan di sejumlah kendaraan. Fenomena ini memicu perdebatan publik, bahkan menjadi perhatian para pejabat negara.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan kekhawatiran terkait maraknya pengibaran bendera bertengkorak tersebut menjelang perayaan kemerdekaan. Ia menyebut bahwa simbol itu berpotensi menjadi alat pemecah persatuan bangsa. Dasco mengaku menerima laporan dari lembaga intelijen terkait kemungkinan adanya agenda tersembunyi di balik penyebaran simbol-simbol ini.
Asal-usul Simbol Bajak Laut One Piece
Bendera yang menjadi sorotan tersebut merupakan representasi dari kelompok fiksi dalam anime One Piece, yaitu Bajak Laut Topi Jerami. Kelompok ini dipimpin oleh karakter utama, Monkey D. Luffy, yang dikenal lewat ciri khas topi jeraminya. Bendera tersebut menampilkan tengkorak tersenyum dengan topi jerami berwarna jingga dan pita merah.
Dalam dunia One Piece, lambang ini dikenal sebagai Jolly Roger, simbol khas bajak laut yang didesain dalam gaya kartun. Emblem ini pertama kali muncul saat Zoro bergabung sebagai kru pertama Luffy dalam manga bab ke-5. Meski desain awal dibuat oleh Luffy yang tidak pandai menggambar, versi finalnya digambar oleh Usopp, rekan kru Luffy yang lebih terampil.
Desainnya sederhana namun ikonik, memadukan elemen geometris seperti lingkaran dan oval, menggambarkan tengkorak dengan mata bulat, gigi besar, dan senyuman lebar—mewakili semangat kelompok.
Makna Simbol yang Lebih Dalam
Berbeda dari citra bajak laut yang biasanya diasosiasikan dengan kekerasan, simbol Bajak Laut Topi Jerami merepresentasikan nilai-nilai positif. Menurut penjelasan dari Logo World, logo ini mencerminkan kebebasan, solidaritas, dan semangat petualangan.
Kisah para karakter One Piece memperlihatkan perjuangan melawan tirani dan keberpihakan pada kaum tertindas. Meskipun mereka dijuluki bajak laut, motivasi utama mereka adalah mengejar impian, bukan menyebar ancaman.
Simbol ini tidak digunakan secara ideologis atau politis dalam narasi, melainkan sebagai perwujudan tekad dan kebersamaan di antara anggota kru.
Antara Ekspresi dan Kontroversi
Viralnya video pengibaran bendera One Piece di belakang truk menjelang 17 Agustus memicu respons beragam. Sebagian masyarakat menganggapnya sebagai bentuk ekspresi kreatif dari generasi muda yang memaknai kemerdekaan dengan cara yang berbeda.
Namun, sebagian lainnya memandang aksi tersebut tidak pantas, apalagi jika dikaitkan dengan momentum nasionalisme.
Sufmi Dasco pun mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap menjaga persatuan. Ia juga membuka kemungkinan adanya campur tangan asing di balik fenomena ini, mengingat potensi provokasi yang bisa ditimbulkannya.
Meski kontroversial, bendera One Piece hingga kini masih menjadi simbol yang lebih dikenal sebagai bagian dari budaya pop dan narasi fiksi, bukan sebagai lambang perpecahan.