C&R TV – BMKG baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang potensi gempa megathrust besar yang dapat mengguncang Indonesia kapan saja. Gempa berskala besar ini, yang bisa memicu tsunami, berpotensi terjadi di dua kawasan megathrust utama di Indonesia: megathrust Sunda dan megathrust Mentawai. Kedua megathrust ini, dengan magnitudo yang diperkirakan mencapai 8,7 untuk Sunda dan 8,9 untuk Mentawai, telah lama tidak melepaskan energi besar mereka.
Megathrust merupakan istilah yang digunakan untuk daerah pertemuan antar lempeng tektonik bumi, yang memiliki potensi untuk memicu gempa besar dan tsunami. Berdasarkan analisis para ahli, megathrust ini bisa mengalami pecah secara berulang, namun dengan jeda waktu hingga ratusan tahun. Kekhawatiran ilmuwan Indonesia serupa dengan yang dirasakan oleh ilmuwan Jepang, khususnya terkait dengan “seismic gap” atau celah seismik pada megathrust Sunda dan Mentawai.
Zona megathrust mengacu pada jalur subduksi lempeng bumi yang sangat panjang dan relatif dangkal. Dalam zona ini, lempeng samudra yang menunjam ke bawah lempeng benua membentuk medan tegangan pada bidang kontak antar lempeng yang kemudian dapat bergeser secara tiba-tiba, memicu gempa besar.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya dari gempa megathrust, dua langkah mitigasi penting harus diterapkan. Secara struktural, pemerintah perlu menyiapkan sistem peringatan dini serta memperkuat aturan untuk infrastruktur dan bangunan tahan gempa. Sementara itu, mitigasi non-struktural meliputi edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi potensi megathrust, termasuk penyiapan jalur dan lokasi evakuasi.