C&R TV, Banjarmasin – Pemerintah Kota Banjarmasin berencana memulai program vaksinasi dengue bagi anak-anak pada Agustus 2025 mendatang. Rencana ini menuai berbagai respons dari para orang tua, yang sebagian besar menyambut baik, namun tidak sedikit pula yang menyuarakan kekhawatiran terhadap dampaknya pada anak-anak.
Tari, warga Pekapuran A, menyatakan dukungannya terhadap program ini, meski anaknya yang duduk di kelas III SD masih takut disuntik. “Mungkin khawatir ini saja sih karena terlalu banyak suntikan untuk anak kecil dan mereka takut jarum. Tapi mendukung saja,” ujarnya saat ditemui di kawasan sekolah.
Kekhawatiran serupa diutarakan Frans Rumbon, orang tua siswa lainnya. Ia berharap pemberian vaksin dengue dapat menekan risiko anak terinfeksi Demam Berdarah Dengue (DBD), yang masih menjadi ancaman serius di wilayah tersebut.
“Mendukung saja. Semoga dengan adanya vaksin ini bisa menghindarkan anak terserang virus DBD,” ucapnya. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya perhatian terhadap reaksi pascavaksin. “Biasanya kalau habis divaksin anak itu jadi demam. Kita harap ada diberikan obat untuk diminum anak usai divaksin,” tuturnya.
Dinkes Banjarmasin Siapkan 5.000 Dosis untuk Tahap Awal
Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, dr Tabiun Huda, menjelaskan bahwa program vaksinasi dengue merupakan langkah pencegahan mengingat tingginya angka kasus DBD di Banjarmasin. Sepanjang tahun 2024, tercatat tiga warga meninggal dunia akibat penyakit ini.
“Vaksinasi ini sudah dilakukan di beberapa negara seperti Argentina dan Brazil. Di Indonesia, termasuk Banjarmasin, saat ini masih dalam proses persiapan,” jelas Tabiun.