C&R TV – Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami Cut Intan Nabila ternyata dimulai sejak tahun 2020, saat suaminya, Armor Toreador, mulai menunjukkan tanda-tanda agresi.
Sebagai seorang selebgram dan mantan atlet anggar, Intan dikenal publik sebagai sosok yang kuat dan percaya diri. Namun, di balik citra tersebut, ia menghadapi realitas yang jauh lebih suram.
Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Intan mengungkapkan harapannya di awal pernikahan bahwa kekerasan tersebut hanyalah fase sementara.
“Saya selalu berpikir, dia pasti bisa berubah. Saya mencoba memaafkan, memberi kesempatan, berharap bahwa semua ini akan berlalu,” kata Intan, dengan mata yang tampak menatap jauh ke masa lalu.
Namun, harapan tersebut semakin pudar seiring dengan meningkatnya frekuensi dan intensitas kekerasan yang diterimanya.
Intan mengungkapkan bahwa kekerasan yang dialaminya tidak hanya merusak tubuhnya, tetapi juga menghancurkan jiwanya.
“Kekerasan itu bukan hanya fisik,” jelasnya dengan suara bergetar. “Dia menghancurkan saya dari dalam. Saya merasa seperti tidak ada nilai lagi sebagai manusia.”
Dalam konferensi pers di kawasan Bendungan Hilir (18/8/24) Jakarta Pusat tersebut, Intan juga berbicara tentang dampak emosional dari kekerasan yang ia alami.
Setiap pukulan dan kata kasar dari suaminya tidak hanya mencabik-cabik rasa percaya diri dan harga dirinya, tetapi juga meninggalkan luka yang mendalam di dalam dirinya.