C&R TV – Iran dilaporkan tengah mempersiapkan serangan terhadap Israel dalam beberapa hari mendatang. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar The Wall Street Journal (WSJ), yang mengutip sumber-sumber terpercaya mengenai potensi serangan tersebut. Kata kunci “Iran serangan Israel” menjadi fokus perhatian dunia internasional, termasuk Amerika Serikat.
Laporan WSJ menyebutkan bahwa potensi serangan diketahui dari pergerakan sistem rudal Iran. Para pejabat Amerika Serikat juga mengkonfirmasi laporan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka telah mengamati pemindahan peluncur rudal Iran dan latihan militer yang dilakukan negara tersebut. Fakta-fakta ini mengindikasikan bahwa serangan Iran ke Israel bisa jadi dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Gedung Putih pun mengungkapkan kekhawatirannya atas potensi serangan Iran yang diperkirakan akan disertai dengan serangan dari gerakan Syiah Lebanon, Hezbollah. Dalam upaya meredakan ketegangan di Timur Tengah, Amerika Serikat secara tidak langsung ikut terlibat secara diplomasi. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menyampaikan pentingnya langkah diplomatik untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
“Semua pihak harus menahan diri dari eskalasi. Eskalasi tidak menguntungkan siapa pun, hanya akan menyebabkan lebih banyak konflik, kekerasan, dan ketidakamanan,” kata Antony Blinken saat penandatanganan perjanjian dengan mitranya dari Australia di Washington.
Amerika Serikat juga mendesak negara-negara lain untuk memberi peringatan kepada Iran agar menahan diri dari eskalasi. Dalam konteks ini, Blinken menekankan pentingnya mencapai gencatan senjata di Gaza sebagai langkah awal untuk meredakan situasi.
Sementara itu, Iran dan kelompok-kelompok yang bersekutu di Timur Tengah juga berjanji untuk membalas serangan Israel dengan balasan yang lebih serius. Pembunuhan yang terjadi di Teheran hanya berselang beberapa jam setelah Israel membunuh kepala militer Hezbollah di Beirut, menambah ketegangan yang ada.
