Jepang dan China Investasi Properti di IKN

Jepang dan China Investasi Properti di IKN
Jepang dan China Investasi Properti di IKN

C&R TV – Pemerintah Indonesia telah mengungkapkan bahwa Jepang dan China akan menjadi dua negara asing pertama yang secara resmi berinvestasi dalam proyek pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara. Kedua negara ini dikabarkan akan terlibat dalam pembangunan berbagai properti penting, termasuk perumahan, hotel, dan kantor di kawasan baru tersebut.

Menurut pernyataan pemerintah, dari 472 calon investor yang tertarik dengan proyek ini, sekitar separuhnya sudah siap untuk masuk, termasuk investor asing dari Jepang dan China. Namun, identitas detail investor tersebut masih dirahasiakan oleh pihak berwenang. “Ada dua dari luar negeri, satu dari Jepang dan satu lagi dari China, yang akan fokus pada sektor properti,” ujar Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.

Bacaan Lainnya

Mega proyek IKN telah menimbulkan banyak perhatian karena kompleksitas dan besarnya biaya yang dibutuhkan. Hingga saat ini, proyek tersebut telah menghabiskan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp72 triliun. Tahun 2024, alokasi anggaran untuk proyek ini mencapai Rp9,8 triliun. Meskipun pemerintah menargetkan Rp100 triliun dari investasi asing pada tahun 2024, hingga saat ini belum ada dana yang masuk dari luar negeri.

Tantangan lain yang dihadapi adalah perubahan kepemimpinan nasional yang akan terjadi dalam waktu dekat. Presiden Joko Widodo akan mengakhiri masa jabatannya dalam dua bulan, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mengambil alih. Pertanyaannya kini, apakah Prabowo akan melanjutkan target-target ambisius terkait pembangunan IKN ini, terutama di tengah program-program lain yang juga memerlukan anggaran besar. “Ini adalah transisi yang inline, bukan sesuatu yang menjadi distorsi,” ungkap Kepala Staf kepresidenan, Moeldoko

Pemerintah juga mengakui bahwa belum ada kejelasan tentang bagaimana alokasi dana untuk IKN akan dikelola oleh pemerintahan yang baru. “Untuk dana IKN, pasti sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka panjang, namun besarannya nanti akan disesuaikan,” lanjutnya.

Sementara itu, pertanyaan tetap ada mengenai apakah pemerintahan mendatang akan mampu menyeimbangkan ambisi besar pembangunan IKN dengan kenyataan ekonomi dan program-program prioritas lainnya. Dengan masa depan IKN yang masih penuh ketidakpastian, semua mata tertuju pada langkah yang akan diambil oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *