C&R TV – Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat, terutama di Lebanon, memicu Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk segera mengambil tindakan. Melalui koordinasi dengan KBRI Beirut dan perwakilan RI di wilayah Timur Tengah, Kemlu secara aktif memantau situasi yang berkembang. Potensi eskalasi yang tinggi menjadi perhatian serius, terutama setelah konflik Gaza pecah tahun lalu.
“KBRI Beirut telah meningkatkan status siaga dari Siaga 2 ke Siaga 1 untuk seluruh wilayah Lebanon,” ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa membahayakan jiwa warga negara Indonesia (WNI) di wilayah tersebut.
Sebagai bagian dari upaya perlindungan, KBRI Beirut telah menyusun rencana kontingensi yang mencakup langkah-langkah untuk memulangkan WNI. Saat ini, terdapat 203 WNI yang tinggal di Lebanon, mayoritas di antaranya adalah mereka yang menikah dengan warga Lebanon. “Meskipun kondisi mereka saat ini masih relatif aman, kami meminta mereka untuk mengikuti proses pemulangan ke Indonesia,” lanjutnya.
Meskipun beberapa WNI memilih untuk tetap tinggal, Kemlu tetap menegaskan pentingnya kewaspadaan tinggi. “Kami kembali menyampaikan himbauan kepada seluruh WNI di Lebanon untuk segera meninggalkan wilayah tersebut,” tegas Judha Nugraha.
Selain itu, Kemlu juga mengimbau bagi WNI yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Lebanon, Iran, dan Israel agar menunda keberangkatan hingga situasi lebih aman. “Kami sangat menghimbau agar perjalanan ke wilayah-wilayah tersebut ditunda, terutama ke Israel untuk tujuan ziarah,” tutupnya.
