Peristiwa kebakaran hebat yang melanda Los Angeles baru-baru ini menjadi sorotan dunia. Kota yang dikenal sebagai pusat kehidupan mewah dan selebriti itu dilanda bencana yang menghanguskan ratusan kilometer wilayah, menghancurkan rumah, properti, dan bahkan merenggut nyawa. Advokat Dr. Togar Situmorang turut memberikan pandangannya tentang insiden ini, sekaligus menyoroti pelajaran penting yang dapat dipetik, khususnya bagi Indonesia.
Los Angeles, kota dengan reputasi sebagai salah satu yang paling sibuk dan kaya di dunia, tidak luput dari bencana kebakaran besar. Peristiwa ini melibatkan properti bernilai tinggi, termasuk rumah selebriti yang terkenal dengan sistem keamanan canggih. Namun, api yang begitu dahsyat mampu meluluhlantakkan semua, memperlihatkan kerentanan bahkan di tengah kemewahan.
Togar Situmorang menyoroti bahwa kebakaran ini tidak hanya sekadar bencana biasa. Ada spekulasi mengenai kemungkinan keterlibatan pihak-pihak tertentu, termasuk dugaan aksi terorisme. Bagaimana sebuah kota dengan pengamanan tingkat tinggi bisa dilanda kebakaran yang begitu masif adalah pertanyaan besar yang memicu kekhawatiran.
Kejadian di Los Angeles memberikan gambaran mengerikan tentang bagaimana sebuah kota besar bisa lumpuh akibat kebakaran. Togar Situmorang menarik perbandingan dengan Jakarta, ibu kota Indonesia yang juga memiliki tingkat kepadatan tinggi. Jika bencana serupa terjadi di Jakarta, dampaknya bisa jauh lebih merusak.
Menurut Togar, sistem pemadam kebakaran di Indonesia, khususnya Jakarta, masih perlu banyak perbaikan. Dengan gedung-gedung tinggi yang terus menjamur dan permukiman yang padat, kesiapan pemadam kebakaran harus lebih ditingkatkan. Alat-alat modern, teknologi terkini, dan distribusi pos pemadam yang merata adalah kebutuhan mendesak.
Togar juga menekankan pentingnya melindungi lokasi-lokasi strategis dan VIP, seperti rumah sakit, kantor pemerintahan, dan istana negara. Tempat-tempat ini memiliki risiko tinggi jika terjadi bencana, terutama dalam konteks dinamika politik dan sosial yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Dalam pandangannya, Togar menyerukan agar pemerintah, terutama Presiden Prabowo, mengambil langkah tegas untuk meningkatkan infrastruktur kebakaran di Indonesia. Salah satu langkah penting adalah pengadaan alat-alat canggih yang mampu menjangkau gedung-gedung tinggi dan mengatasi kebakaran besar dengan cepat.
Ia juga menyoroti perlunya pelatihan dan profesionalisme di kalangan personel pemadam kebakaran. Dengan persiapan yang matang, risiko bencana dapat diminimalkan, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Tragedi kebakaran di Los Angeles adalah peringatan keras bahwa bencana bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan di kota-kota yang tampaknya paling siap sekalipun. Togar Situmorang mengingatkan bahwa Indonesia harus belajar dari kejadian ini, meningkatkan kesiapan, dan memastikan perlindungan yang lebih baik bagi warganya.
Kita tidak pernah tahu kapan bencana akan datang. Namun, dengan langkah-langkah proaktif, kerugian dan korban jiwa dapat diminimalkan. Semoga insiden ini menjadi titik balik bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap keamanan dan mitigasi bencana, baik di tingkat lokal maupun global.