Diplomasi Atau Konfrontasi?
Menteri Luar Negeri Iran, Abas Arachi, menyebutkan bahwa perundingan di Oman nanti akan bersifat tidak langsung. Iran terbuka untuk negosiasi, namun mensyaratkan tidak adanya ancaman militer dari AS.
Di sisi lain, operasi militer untuk menghancurkan infrastruktur nuklir Iran dinilai sangat berisiko dan kompleks, apalagi jika fasilitas seperti Natanz dan Fordow dibangun di bawah tanah atau dalam pegunungan.
Ketegangan nuklir antara AS dan Iran kembali mencapai titik genting. Ancaman militer, uranium tingkat tinggi, dan fasilitas rahasia membuat isu ini menjadi perhatian global. Akankah perundingan 12 April menghasilkan solusi damai, atau justru menjadi awal konflik militer besar di Timur Tengah?