C&R TV — Bupati Karawang, Aep Saepuloh, memberikan klarifikasi terkait viralnya video yang menunjukkan pembuangan nasi tumpeng setelah acara perayaan hari jadi Kabupaten Karawang ke-391. Video tersebut mengundang perhatian publik dan kritik karena nasi tumpeng yang telah menghabiskan dana jutaan rupiah terpaksa dibuang.
Menurut Bupati Aep, tindakan pembuangan ini diambil karena sebagian dari nasi tumpeng tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi. “Dari sekitar 100 tumpeng yang tercatat untuk mencetak rekor MURI, hanya sekitar 30-an nasi tumpeng yang tidak layak makan. Hal ini disebabkan oleh kondisi nasi yang sudah tidak memenuhi standar kesehatan,” jelas Aep Saepuloh dalam klarifikasinya.
View this post on Instagram
Bupati Aep menambahkan bahwa tindakan pembuangan dilakukan untuk mencegah potensi risiko kesehatan. “Untuk menghindari kemungkinan masalah kesehatan, kami memutuskan untuk membuang nasi tumpeng yang tidak layak. Dinas Kesehatan merekomendasikan agar makanan tersebut tidak dibagikan ke yayasan-yayasan yatim piatu atau panti jompo, meskipun hanya nasinya saja yang dianggap kurang layak,” kata Aep.
Video yang viral di media sosial menunjukkan puluhan porsi nasi tumpeng dibuang setelah acara, yang memicu kekecewaan di kalangan warga. Warga merasa frustrasi karena dana yang dikeluarkan untuk acara tersebut terbuang sia-sia. Namun, Bupati Aep menegaskan bahwa langkah ini diambil demi keselamatan dan kesehatan masyarakat.
“Saya memahami kekecewaan publik, tetapi keselamatan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama. Kami ingin memastikan bahwa tidak ada risiko kesehatan yang ditimbulkan dari distribusi makanan yang tidak layak,” tambah Aep Saepuloh.