C&R TV – Olimpiade Paris 2024 telah memasuki hari-hari terakhirnya, dan Indonesia masih menaruh harapan besar pada satu atlet yang tersisa, Nurul Akmal. Atlet angkat besi ini akan bertanding di kelas 61 kg lebih, menghadapi 11 kontingen lain, termasuk dari negara kuat seperti Tiongkok dan Amerika Serikat. Persaingan kali ini tidak akan mudah, mengingat Nurul harus melawan atlet-atlet tangguh dari kedua negara tersebut, yang dikenal memiliki sejarah panjang dalam dunia angkat besi.
Persiapan Nurul Akmal
Nurul Akmal, yang pada Olimpiade Tokyo 2020 lalu finis di posisi kelima, kini tengah menjalani persiapan akhir jelang pertandingannya. Nurul telah melakukan uji coba venue, dan semangatnya terus dipupuk dari dukungan berbagai pihak, termasuk dari sesama atlet yang telah berjuang di arena Olimpiade.
Sementara itu, peraih medali perunggu dari cabang bulutangkis, Gregoria Mariska Tunjung, telah tiba kembali di Jakarta setelah menjalani pertandingan di Paris. Gregoria bergabung dengan dua peraih emas Indonesia lainnya, Risky Juniansyah dan Fredrik Leonardo, yang disambut hangat oleh Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Muhammad Umar, di KBRI Paris. Mereka merayakan keberhasilan Indonesia di Olimpiade Paris 2024 melalui konferensi pers yang penuh rasa syukur dan kebanggaan.
Posisi Indonesia dalam Peta Medali Dunia
Hingga saat ini, Indonesia berada di peringkat ke-32 dalam klasemen perolehan medali dengan dua emas dan satu perunggu. Prestasi ini menyamai catatan sejarah pada Olimpiade Barcelona 1992, ketika Alan Budikusuma dan Susi Susanti mempersembahkan emas pertama untuk Indonesia. Namun, yang membedakan kali ini adalah bahwa dua emas Indonesia di Paris tidak berasal dari cabang bulutangkis, melainkan dari cabang olahraga panjat tebing dan angkat besi. Ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia, yang berhasil menunjukkan bahwa potensi meraih emas tidak hanya terbatas pada bulutangkis saja.
Prestasi di Paris juga menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan Olimpiade Tokyo 2020, di mana Indonesia hanya mampu meraih satu emas, satu perak, dan tiga perunggu, serta finis di peringkat ke-55. Kini, dengan dua emas dan satu perunggu, Indonesia berhasil memperbaiki posisi dan memperlihatkan potensi untuk terus berkembang di masa depan.
Tantangan Berat
Meski telah mencatat sejarah baru, tantangan Nurul Akmal masih belum selesai. Pada tanggal 11 Agustus 2024, ia akan bertanding melawan lawan-lawan tangguh dari Tiongkok dan Amerika Serikat, yang saat ini memimpin klasemen medali Olimpiade. Hingga hari ini, kedua negara ini masih bersaing ketat dengan sama-sama mengoleksi 33 medali emas, namun Amerika Serikat unggul dalam perolehan medali perak dengan 39 medali, dibandingkan dengan Tiongkok.
Selain kedua negara besar tersebut, Australia, Jepang, Britania Raya, dan Prancis juga berada di enam besar dalam klasemen sementara perolehan medali. Kondisi ini menambah tekanan pada Nurul, yang diharapkan dapat mempersembahkan medali ketiga bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024.