C&R TV — Jakarta, Duo Anggrek, grup duo yang kini diawaki oleh Devay dan Putri, kembali meramaikan industri musik Indonesia dengan merilis album terbaru mereka yang bertajuk “Mekar”. Album ini menjadi karya kedua mereka setelah sukses dengan album sebelumnya, “Cikini Gondangdia”. Dirilis pada Agustus 2024, album “Mekar” menghadirkan tujuh lagu yang mengusung genre dancedhut.
“Album ini diberi judul ‘Mekar’ sebagai simbol pertumbuhan, pembaruan, dan kebangkitan karier Duo Anggrek. Seperti bunga yang terus mekar di setiap musim, kami ingin selalu tumbuh dan relevan di hati para penggemar,” ujar Devay saat ditemui pada acara peluncuran album di Jakarta, Senin (22/9/2024).
Album “Mekar” mengusung tema besar yang mencerminkan semangat Duo Anggrek dalam mengeksplorasi dan beradaptasi dengan perkembangan musik. Menurut Devay dan Putri, album ini menghadirkan kombinasi unik antara dancedhut tradisional dengan elemen musik modern yang segar, baik dari segi aransemen maupun lirik.
Fokus utama dari album ini adalah single “Amadiketu” (Aku Sama Dia Dekat Tapi Takkan Bisa Bersatu), ciptaan Yogi RPH. Lagu ini mengangkat kisah tentang dilema dalam sebuah hubungan yang sudah saling suka dan dekat, tetapi tidak bisa bersatu. “Liriknya sangat relatable dengan kondisi yang sering terjadi saat ini, terutama di kalangan generasi Z. Mereka sering menjalin hubungan yang dekat, tetapi pada kenyataannya sulit bersatu,” jelas Devay.
View this post on Instagram
Musik “Amadiketu” diaransemen oleh DJ Febry dengan sentuhan dancedhut yang enerjik, namun tetap mengikuti tren kekinian. Perpaduan vokal dari Devay dan Putri memberikan warna baru yang fresh pada lagu ini, sekaligus mempertahankan ciri khas Duo Anggrek yang ceria meski lirik lagunya bertema patah hati.
“Sebenarnya single terbaru ini tidak begitu berbeda dengan single-single kami sebelumnya, karena Duo Anggrek sudah memiliki ciri khas dan warna tersendiri. Namun, di ‘Amadiketu’ kami mencoba memberikan nuansa yang lebih fresh,” kata Putri.
Selain Yogi RPH yang menciptakan single “Amadiketu”, album “Mekar” juga melibatkan sejumlah komposer dan produser ternama. Beberapa di antaranya adalah Yanto Sari, yang menulis lagu “Goyang Duo Anggrek” dan “Goyang Nasi Padang”, Endang Raes dengan lagu “E Masbuloh”, serta Hendi Irvan dengan “Buka Lapak”. Kolaborasi ini memastikan album “Mekar” memiliki kualitas aransemen yang modern dan fresh, tanpa menghilangkan identitas Duo Anggrek.
Duo Anggrek juga dikenal dengan lirik-lirik lagunya yang kental dengan susunan berbentuk pantun, menjadikannya berbeda dari grup dangdut lainnya. Salah satu lagu mereka yang paling populer adalah “Goyang Nasi Padang” ciptaan Yanto Sari, yang selalu dibawakan saat menerima undangan manggung di berbagai tempat.
Namun, puncak popularitas Duo Anggrek terjadi lewat single “Cikini Gondangdia” yang dirilis pada tahun 2015. Lagu ini kembali viral di aplikasi TikTok sepanjang tahun 2023 dan membawa berkah besar bagi Duo Anggrek, mengisi jadwal manggung mereka dari Jakarta hingga Jayapura.
Duo Anggrek juga menjadi artis dangdut pertama yang terlibat dalam konser musisi Badai bertajuk “Perayaan 25 Tahun Bermusik – Tak Lekang Oleh Waktu” di Gedung Kesenian Jakarta. Mereka membawakan lagu “SUMO (Susah Move On)” dengan aransemen yang menggabungkan musik gambang keromong.
Kini, dengan album “Mekar”, Duo Anggrek berharap dapat diterima dengan baik oleh para penikmat musik dancedhut di Indonesia. “Kami berharap album ini bisa menjadi inspirasi bagi pendengar untuk selalu mekar, tumbuh, dan berani menghadapi tantangan dalam hidup. Dengan ‘Mekar’, kami ingin membuktikan bahwa Duo Anggrek masih relevan dan terus berkembang di industri musik yang terus berubah,” ujar Devay dan Putri.
Album “Mekar” dari Duo Anggrek sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital. Dengan konsep yang fresh dan penuh semangat, Duo Anggrek siap mewarnai kembali industri musik dancedhut Indonesia.