Netanyahu: Kami Tidak Berperang dengan Lebanon, Kami Berperang dengan Hezbollah

Netanyahu: Kami Tidak Berperang dengan Lebanon, Kami Berperang dengan Hezbollah
Netanyahu: Kami Tidak Berperang dengan Lebanon, Kami Berperang dengan Hezbollah

C&R TV New York – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Israel tidak berperang dengan rakyat Lebanon, melainkan dengan kelompok Hezbollah. Dalam pernyataannya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis (26/9), Netanyahu menyampaikan kekhawatiran atas serangan yang dilancarkan oleh Hezbollah sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, yang memaksa lebih dari 60.000 warga Israel di perbatasan utara untuk meninggalkan rumah mereka.

“Kami menyaksikan bagaimana Hezbollah mengubah kota-kota yang dulu hidup dan ramai di utara Israel menjadi kota hantu. Bayangkan, jika hal yang sama terjadi di Amerika Serikat, misalnya El Paso dan San Diego berubah menjadi kota hantu akibat serangan teroris. Berapa lama pemerintah Amerika akan mentoleransi situasi seperti itu? Sehari? Seminggu? Sebulan? Saya ragu mereka akan menoleransinya bahkan untuk satu hari pun,” ujar Netanyahu.

Bacaan Lainnya

Perdana Menteri Israel tersebut melanjutkan bahwa Israel telah menahan situasi yang tidak dapat ditoleransi ini hampir selama setahun. Dia kemudian menegaskan bahwa tindakan ini harus segera dihentikan. “Saya datang ke sini hari ini untuk mengatakan, cukup sudah.”

Dalam pesannya kepada rakyat Lebanon, Netanyahu meminta mereka untuk tidak terjebak dalam perang yang dipicu oleh Hezbollah. “Saya katakan kepada rakyat Lebanon minggu ini: keluar dari perangkap maut yang telah dipasang oleh Hezbollah. Jangan biarkan Hezbollah menyeret Lebanon ke jurang kehancuran,” katanya.

Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak memiliki niat untuk berperang dengan Lebanon, tetapi Israel harus menghadapi ancaman yang ditimbulkan oleh Hezbollah, yang menurutnya telah “membajak” negara tersebut. “Selama Hezbollah memilih jalan perang, Israel tidak punya pilihan lain. Israel memiliki hak sepenuhnya untuk menghilangkan ancaman ini dan mengembalikan warganya dengan selamat ke rumah mereka.”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *