C&R TV, Jakarta – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan terus mendorong inovasi berbasis teknologi dalam sistem layanan kesehatan. Salah satu teknologi medis terbaru yang kini mendapat sorotan adalah obat kolesterol generasi baru berbasis PCSK9 inhibitors (PCSK9i), yang diklaim mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan hanya dengan injeksi berkala.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut PCSK9i sebagai contoh nyata transformasi pengobatan modern yang bisa memperkuat sistem kesehatan nasional. “Obat PCSK9 ini adalah game-changer,” kata Menkes dalam forum 2025 APAC Health and Life Sciences Summit – Spotlight Indonesia, yang digelar di Jakarta pada 3 Juni 2025. Ia menyebut bahwa teknologi ini akan mulai diterapkan di 500 rumah sakit di seluruh Indonesia.
PCSK9 Inhibitors merupakan jenis obat yang bekerja dengan menghambat protein PCSK9 yang memecah reseptor LDL di hati. LDL (low-density lipoprotein) dikenal sebagai kolesterol “jahat” yang bila berlebihan bisa menyumbat pembuluh darah dan memicu penyakit jantung. Dengan menghambat PCSK9, jumlah reseptor LDL di hati meningkat, sehingga kolesterol lebih banyak diserap dan dibuang dari aliran darah.
Terdapat dua merek PCSK9i yang telah beredar luas, yakni Repatha (Evolocumab) dan Praluent (Alirocumab). Keduanya terbukti secara klinis menurunkan kadar kolesterol LDL hingga lebih dari 50 persen dan secara signifikan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke.