C&R TV – Pemerintah terus mempercepat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang peringatan HUT ke-79 RI. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan melakukan modifikasi cuaca untuk mendukung kelancaran proses pembangunan di kawasan tersebut.
Modifikasi cuaca ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama yang dimulai sejak April lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan upaya agar hujan turun di kawasan Bendungan Sepaku Semoi, yang berjarak 25 km dari pusat IKN.
“Kami memastikan air di Bendungan Sepaku Semoi penuh agar bisa menjadi sumber air utama di IKN selama satu dekade ke depan,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Bendungan ini memiliki kapasitas sebesar 2.500 liter per detik dan akan menjadi tulang punggung penyediaan air baku di IKN.
Tahap kedua modifikasi cuaca berfokus pada pengurangan curah hujan di kawasan pembangunan infrastruktur IKN, seperti bandara, jalan tol, dan proyek strategis lainnya. Pemerintah telah mengerahkan empat pesawat dan lebih dari 16 ton garam untuk menerapkan teknologi ini. Tujuannya adalah agar hujan turun di laut, sehingga kawasan daratan tetap kering dan proses pembangunan tidak terhambat.
“Saat ini intensitas hujan masih cukup tinggi. Dengan teknologi modifikasi cuaca, kami berusaha mengalihkan hujan agar tidak mengganggu pembangunan,” tambah Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Sebelumnya, hujan yang terus menerus menghambat pembangunan infrastruktur di IKN. Dalam satu bulan terakhir, hanya terdapat delapan hari cuaca cerah, sementara sisanya hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Modifikasi cuaca ini juga diharapkan dapat mencegah potensi banjir di IKN.