Pidato Kepresidenan Terakhir Jokowi: Tunjukan Kinerja dan Permintaan Maaf kepada Rakyat

Pidato Kepresidenan Terakhir Jokowi: Tunjukan Kinerja dan Permintaan Maaf kepada Rakyat
Pidato Kepresidenan Terakhir Jokowi: Tunjukan Kinerja dan Permintaan Maaf kepada Rakyat

C&R TV – Dalam pidato kenegaraan terakhirnya sebagai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyampaikan berbagai capaian selama 10 tahun masa jabatannya dan meminta maaf kepada rakyat atas berbagai kekurangan yang ada di Gedung DPR RI, Jumat (16/08) pagi.

Presiden Jokowi memulai pidatonya dengan menonjolkan pencapaian signifikan dalam pembangunan infrastruktur. “Selama sepuluh tahun, kami telah membangun 366.000 km jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, serta 2.700 km jalan tol baru,” kata Jokowi. Ia juga menyoroti pembangunan 50 pelabuhan dan bandara, 43 bendungan baru, serta 1,1 juta hektar jaringan irigasi. “Semua ini bertujuan untuk menurunkan biaya logistik dari 24% menjadi 14%,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Dalam bidang hukum, Jokowi mengumumkan bahwa Indonesia kini memiliki Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang baru, sebagai langkah untuk memodernisasi sistem hukum negara. “Ini adalah hasil dari upaya kami untuk memperbarui dan memperbaiki sistem hukum yang ada,” tambahnya.

Pada penutupan pidatonya, Jokowi menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia. “Saya menyadari bahwa tidak semua harapan dan cita-cita kami dapat terwujud dalam waktu sepuluh tahun ini. Saya meminta maaf atas segala kekurangan dan ketidakmampuan kami,” kata Jokowi. Ia juga menegaskan bahwa segala cita-cita dan harapan rakyat akan diteruskan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto. “Saya mendoakan agar presiden baru dapat melanjutkan perjuangan dan mewujudkan harapan rakyat,” imbuhnya.

Jokowi juga mengenakan pakaian khas Betawi dalam pidatonya, yang menurut Deputi Tiga Kantor Staf Kepresidenan, melambangkan perjuangan dan tantangan selama masa jabatannya. “Pakaian ini merupakan simbol kesopanan dan penghormatan terhadap Jakarta yang telah menjadi rumah kami selama sepuluh tahun,” jelasnya.

Dengan pidato ini, Presiden Jokowi menutup masa jabatannya dengan refleksi atas pencapaian dan tantangan yang dihadapi, serta menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada presiden baru yang akan menggantikannya pada Oktober 2024.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *