C&R TV, New York – Dalam pidatonya di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dengan tegas menyatakan bahwa rakyat Palestina tidak akan meninggalkan tanah mereka. “Kami tidak akan pergi. Palestina adalah tanah air kami, tanah leluhur kami, dan akan tetap menjadi milik kami. Jika ada yang harus pergi, mereka adalah para penjajah,” ujarnya di depan para hadirin yang memberikan tepuk tangan meriah.
Pidato tersebut berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan dan kekerasan yang terjadi di Palestina, terutama di Gaza. Abbas menuduh Israel, negara yang ia sebut sebagai “negara penjajah,” telah melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap rakyat Palestina. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 40.000 orang telah tewas di Gaza akibat serangan yang dilakukan oleh Israel.
“Lebih dari 40.000 martir di Gaza telah gugur, dan ribuan lainnya masih terkubur di bawah reruntuhan,” ungkap Abbas, sembari menambahkan bahwa lebih dari 100.000 orang lainnya mengalami luka-luka dalam konflik yang belum juga mereda.
Presiden Abbas juga menggambarkan aksi Israel sebagai “kejahatan perang yang komprehensif dan genosida sistematis.” Menurutnya, penderitaan rakyat Palestina telah berlangsung selama hampir satu abad, tanpa ada keadilan yang nyata dari komunitas internasional.
“Rakyat saya telah menjadi korban kejahatan yang mengerikan sepanjang zaman modern, sebuah kejahatan yang terus berlangsung hingga hari ini,” kata Abbas, menutup pidatonya dengan seruan untuk keadilan dan penghentian kekerasan yang sedang berlangsung di tanah Palestina.
Sidang Umum PBB dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang juga menyampaikan kekhawatiran mengenai situasi yang semakin memburuk di wilayah tersebut.