Kasus Ricard Siagian jadi pengingat pentingnya tidak meremehkan pengobatan. Ia sempat mendapat antibiotik dari perawat dan bosnya, lalu mengonsumsinya berulang tanpa resep. Ketika ginjalnya mulai rusak dan tubuhnya melemah, ia tetap berharap antibiotik bisa menyembuhkan—padahal justru makin memperburuk kondisi.
Dr. Santi juga menjelaskan bahwa efek samping antibiotik bisa memicu gangguan tidur, yang berujung pada insomnia kronis. Ini menjadi lingkaran setan, apalagi jika pasien juga mengidap penyakit kronis seperti ISK. “Insomnia akan memperparah penyakit, dan penyakit memperburuk insomnia. Ini bisa menarik pasien menuju kematian,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa setiap pasien butuh penanganan berbeda, meski gejalanya sama. “Pengobatan adalah gabungan ilmu dan seni. Tidak bisa disamaratakan,” jelasnya. Contohnya, pasien dengan penyakit lambung sebaiknya tidak mengonsumsi antibiotik tertentu karena kandungannya bersifat asam.
Pesan akhirnya jelas: jangan pernah mengobati diri sendiri, apalagi dengan antibiotik. Selalu konsultasikan ke dokter, karena nyawa bisa jadi taruhannya.