C&R TV – NASA telah meluncurkan Voyager, dua pesawat luar angkasa yang ditugaskan untuk menjelajahi wilayah interstellar, di luar sistem tata surya kita. Voyager akan terus melayang di ruang angkasa, bahkan setelah manusia punah atau berevolusi menjadi bentuk lain dalam waktu lima miliar tahun ke depan.
Dalam periode tersebut, tidak ada artefak manusia yang akan tersisa di Bumi, karena evolusi Matahari akan menghanguskan planet kita.
Dalam perjalanan yang panjang ini, Voyager akan membawa serta memori dari dunia yang telah tiada.
Meskipun tidak ada jaminan tentang seberapa banyak dari catatan ini yang akan dipahami oleh makhluk luar angkasa yang mungkin menemui Voyager, para ilmuwan berpendapat bahwa jika makhluk tersebut adalah ilmuwan dan insinyur yang jauh lebih maju daripada kita, mereka mungkin tidak akan kesulitan untuk memahami apa yang terdapat di dalam ‘rekaman emas’ ini.
Rekaman emas tersebut berisi berbagai informasi mengenai kebudayaan, musik, dan bahasa manusia, ditujukan untuk memberikan gambaran tentang kehidupan di Bumi. Pesan ini mencerminkan kerentanan masyarakat manusia, serta ketidaksesuaian antara kemajuan teknologi kita dan kebijaksanaan yang kita miliki.
Hal ini mengundang spekulasi mengenai nasib umat manusia setelah peluncuran Voyager: apakah kita telah menghancurkan diri sendiri, ataukah kita telah berkembang menuju hal-hal yang lebih baik?
Dengan misi Voyager, NASA tidak hanya mengirimkan pesawat luar angkasa ke batas alam semesta, tetapi juga harapan bahwa pesan kita akan diterima dan dipahami oleh makhluk cerdas di luar sana.
Voyager, yang berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu manusia dan kemungkinan masa depan, akan terus melaju tanpa tujuan di ruang angkasa, menjadikan rekaman tersebut sebagai warisan abadi umat manusia.