C&R TV Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto, memberikan tanggapan terkait isu yang beredar mengenai dua kader PDI-P yang berpotensi menjadi menteri dalam kabinet Prabowo Subianto. Dalam pernyataannya, Hasto menegaskan pentingnya posisi PDI-P sebagai partai oposisi untuk menjaga demokrasi dan kedaulatan rakyat.
“Demokrasi membutuhkan kritik. Kritik itu berguna untuk menjaga kedaulatan rakyat,” ujar Hasto (28/09) di Jakarta. Ia menambahkan bahwa peran PDI-P dalam oposisi sangat diperlukan agar prinsip-prinsip demokrasi dapat dijalankan dengan baik.
Hasto juga merespons rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, saat ini PDI-P sedang menunggu waktu yang tepat untuk melakukan pertemuan tersebut. “Demokrasi juga memerlukan suatu perpaduan, tetapi tetap harus ada kritik yang konstruktif,” tegasnya.
Pernyataan Hasto mencerminkan sikap PDI-P yang ingin tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip demokrasi, sambil tetap terbuka untuk kemungkinan dialog dengan pemerintah. Dalam konteks ini, ia menekankan bahwa kritik dan kerjasama harus berjalan beriringan demi kepentingan rakyat.
Dengan demikian, PDI-P tetap teguh pada posisinya sebagai partai oposisi, meskipun ada isu yang menyatakan bahwa beberapa kadernya akan bergabung dalam kabinet Prabowo. Hasto Kristiyanto menutup pernyataannya dengan harapan bahwa segala keputusan yang diambil akan selalu mengutamakan kepentingan publik.
