C&R TV Film terbaru berjudul Lo Jual Gue Beli tengah dalam proses produksi dan siap menyuguhkan pesan moral yang kuat kepada penonton, khususnya generasi muda. Sutradara film ini mengangkat tema kehidupan remaja masa kini yang sering kali terjerumus ke dalam pergaulan bebas, narkoba, dan kelompok geng motor. Kisah yang diangkat diharapkan dapat memberikan edukasi penting kepada remaja mengenai batasan dalam pergaulan serta peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka.
Film ini terinspirasi dari istilah yang dahulu populer di kalangan remaja, yaitu “lo jual gue beli”, yang sering digunakan sebagai candaan saat masa sekolah. Namun, sang sutradara mengemasnya dengan sentuhan kontemporer, menyoroti perilaku remaja yang berusia 17 tahun ke atas yang sering kali terlibat dalam perilaku menyimpang. “Aku pengin ngasih edukasi ke anak-anak zaman sekarang, biar mereka tahu contoh yang enggak benar. Ending-nya nanti akan kembali lagi ke agama dan keluarga masing-masing,” ujar sutradara, dalam wawancara di lokasi syuting, Senin (16/9).
Pemeran Utama dan Alur Cerita
Anisa, tokoh utama yang diperankan oleh aktris muda Anisa, digambarkan sebagai remaja yang berwajah melankolis namun rentan terhadap pengaruh buruk di lingkungannya. Anisa akhirnya terseret ke dalam pergaulan yang salah, baik di sekolah maupun di luar sekolah. “Anisa itu mukanya kayak melankolis, tapi dia terjerumus dengan lingkungannya,” jelas sang sutradara.
Karakter ibu Anisa, diperankan oleh aktris senior Elma Teana, juga menjadi pusat cerita. Peran Elma sebagai ibu yang berjuang untuk menyelamatkan anaknya dari pergaulan buruk dianggap sangat cocok oleh tim produksi. “Menurut aku, dia cocok banget memerankan karakter ibu Anisa,” tambah sang sutradara.
Pesan Moral dan Harapan
Film Lo Jual Gue Beli tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga mengandung pesan moral yang kuat. Melalui kisah ini, diharapkan para remaja dapat lebih bijak dalam bergaul dan tidak mudah terbawa arus pergaulan yang negatif. Selain itu, para orang tua juga diingatkan untuk lebih mengontrol anak-anak mereka agar tidak terlalu bebas dan tetap dalam pengawasan. “Pesan moralnya mungkin untuk lebih membatasi pergaulan dan para orang tua juga bisa mengontrol anak-anaknya,” ujar sang sutradara.
Tidak hanya itu, film ini juga dilengkapi dengan unsur komedi, yang dibawakan oleh dua karakter banci dalam cerita. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan alur agar tidak terlalu berat dan tetap menghibur penonton.
Proses Produksi dan Kolaborasi
Proses syuting film ini sudah dimulai, dan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 15 hari, tidak termasuk tahap editing. Selain menghadirkan cerita yang relevan dengan kehidupan remaja, film ini juga menggunakan soundtrack orisinal yang dinyanyikan oleh empat perempuan, serta menampilkan tarian sebagai bagian dari elemen hiburan.
Film ini juga melibatkan kolaborasi dengan beberapa pihak, termasuk Wakil Wali Kota Bandung, yang direncanakan akan tampil sebagai bintang tamu dalam film tersebut. Tim produksi berharap agar proyek ini mendapatkan dukungan dari masyarakat Bandung dan pihak-pihak terkait untuk menyukseskan visi dan misi mereka dalam memajukan industri perfilman di Kota Bandung.
“Kami mewakili tim dari Pak Arif Wijaya, dan berharap bisa mendapatkan dukungan serta doa restu dari semua pihak. Kami punya rencana ke depan untuk lebih mengembangkan industri hiburan, khususnya film, di Kota Bandung,” ujar salah satu anggota tim produksi.
Penayangan dan Harapan
Film Lo Jual Gue Beli diharapkan tidak hanya menarik minat generasi muda, tetapi juga generasi sebelumnya yang mungkin merasa nostalgia dengan istilah yang digunakan dalam judul film. “Aku yakin film ini bisa bikin generasi lama teringat lagi dengan kata-kata ‘lo jual gue beli’,” kata sutradara.