Sidang Majelis Umum PBB: Serangan Israel ke Lebanon Jadi Sorotan Utama

Sidang Majelis Umum PBB: Serangan Israel ke Lebanon Jadi Sorotan Utama
Sidang Majelis Umum PBB: Serangan Israel ke Lebanon Jadi Sorotan Utama

C&R TV — Sidang Majelis Umum PBB kembali berlangsung di markas PBB di New York, 24 September 2024 lalu. Indonesia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, yang baru saja diangkat menjadi utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk isu air. Dalam sesi tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan pidato terakhirnya sebagai presiden, menekankan pentingnya pendekatan multilateralisme dalam menyelesaikan berbagai persoalan dunia.

Dalam pidatonya di sesi debat umum Majelis Umum PBB, Biden mengungkapkan, “Kita harus terus berkomitmen pada kerja sama internasional untuk menghadapi tantangan global yang kompleks.” Ia menyatakan bahwa ini adalah pidato terakhirnya di forum tersebut, mengingat keputusan untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan presiden mendatang pada 5 November. Pidato Biden mendapat sambutan hangat, meskipun ada ketidakpuasan terkait kebijakan pemerintahan AS, terutama mengenai konflik Israel-Hamas.

Bacaan Lainnya

Ketegangan antara Israel dan Hamas yang baru-baru ini meluas ke Lebanon dengan serangan terhadap kelompok Hizbullah, menjadi sorotan utama dalam sidang ini. Sekretaris Jenderal PBB juga menyoroti eskalasi konflik tersebut saat membuka sesi debat umum pada hari Kamis waktu New York. Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan memberikan pidato pada hari Jumat setelah menunda penampilannya.

Meskipun konflik Israel-Hamas telah berlangsung hampir satu tahun sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, Dewan Keamanan PBB mengalami kesulitan dalam mencapai kesepakatan terkait resolusi mengenai Gaza. Namun, mereka akhirnya berhasil menyetujui empat resolusi yang berbeda, termasuk yang terakhir pada bulan Juni, yang mendukung gencatan senjata serta pengembalian semua sandera oleh Hamas dan penekanan terhadap solusi dua negara.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB untuk bertindak lebih tegas dalam menangani situasi ini. “Kita tahu Amerika sudah berusaha untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi kita membutuhkan tindakan yang lebih konkret dari mereka agar krisis ini dapat dihentikan,” ungkap Retno dalam wawancaranya. “Dewan Keamanan PBB tidak bisa lagi diam sementara kekejaman terus terjadi.”

Selama hari pertama sesi debat umum, Retno juga mengadakan serangkaian pertemuan, termasuk dengan perwakilan Bank Dunia dan Direktur Eksekutif Program Pangan Dunia, Cindy McC. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam krisis kemanusiaan global.

Dengan berbagai isu yang diangkat dalam sidang ini, harapan akan tindakan nyata dari komunitas internasional semakin mendesak, terutama dalam merespons konflik yang mengancam stabilitas regional dan global.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *