C&R TV Bandung, Jawa Barat — Ceu Popong Otje Djundjunan, seorang politisi senior yang pernah menjabat sebagai anggota DPR selama lima periode, memberikan wejangan kepada anggota baru DPR. Dalam sebuah wawancara dengan Kompas TV, di Bandung, Popong menekankan pentingnya menjaga amanah dan menghindari korupsi.
Popong, yang dikenal dengan sapaan akrab Ceu Popong, mengingatkan anggota baru untuk selalu berpegang pada tanggung jawab mereka sebagai wakil rakyat. Ia menuturkan, “Menjaga amanah sebagai wakil rakyat adalah hal yang sangat penting. Kita harus ingat bahwa tugas kita adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.”
Selama kariernya yang lebih dari 10 tahun di dunia politik, Popong menyadari bahwa politik memiliki dinamika yang berbeda dibandingkan dengan bidang lainnya. Ia menjelaskan, “Di bidang politik, dua ditambah dua belum tentu empat. Kadang, kita harus menggunakan strategi yang tidak selalu transparan, namun bukan untuk merugikan orang lain.”
Popong juga menekankan bahwa saat ini, para anggota DPR tidak perlu terjebak dalam praktik korupsi. “Gaji anggota DPR sudah cukup besar. Kita tidak perlu melakukan korupsi. Hanya mereka yang serakah yang akan terjerumus dalam praktik itu,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Saya ingin mengingatkan generasi yang sekarang sedang menjadi wakil rakyat untuk tidak memiliki niat korupsi. Jangan ada keinginan untuk memperkaya diri sendiri. Fokuslah pada tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan.”
Meskipun Popong percaya bahwa tidak ada yang perlu diperbaiki secara formal dalam struktur DPR saat ini, ia menekankan pentingnya integritas pribadi. “Yang perlu diperbaiki adalah personalia-personalia yang ada. Setiap anggota DPR harus melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945,” katanya.
Menutup wawancara, Ceu Popong menyampaikan kalimat mutiara, “Jangan membangga-banggakan apa yang sudah kita berikan, tetapi pikirkan apa yang bisa kita berikan di masa depan.” Ia juga menekankan pentingnya mengolah pikiran dan hati, agar dapat memberikan kasih sayang dan pengertian kepada masyarakat. “Olah otak dan hati kita, agar kita tidak kikir. Kikir itu adalah ketika kita mampu memberi tetapi tidak mau,” tutupnya.
Dengan wawancara ini, Popong berharap dapat menjadi panutan bagi kaum muda, terutama perempuan yang ingin aktif dalam dunia politik. “Hadirnya saya di sini juga menjadi contoh bagi perempuan yang ingin terjun ke politik,” katanya.