Menperin Agus Gumiwang Optimistis Peluang Industri Batik Indonesia

Menperin Agus Gumiwang Optimistis Peluang Industri Batik Indonesia
Menperin Agus Gumiwang Optimistis Peluang Industri Batik Indonesia

C&R TV Jakarta — Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Karta Sasmita menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap konsistensi masyarakat Indonesia yang semakin meminati penggunaan kain batik dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kesempatan tersebut, Agus Gumiwang juga memberikan penghargaan kepada Yayasan Batik Indonesia yang aktif mempromosikan batik sebagai warisan budaya bangsa.

Agus Gumiwang menjelaskan bahwa upaya pelestarian budaya batik akan terus didorong melalui kolaborasi antara Kementerian Perindustrian dan Yayasan Batik Indonesia. “Kementerian Perindustrian melalui Industrial Festival 2024 berkolaborasi dengan Yayasan Batik Indonesia giat melestarikan budaya berbatik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi generasi muda dan menambah nilai pada warisan budaya asli Indonesia,” ujarnya.

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut, Agus Gumiwang menyoroti potensi ekspor batik yang semakin cerah. “Komoditas batik Indonesia juga diminati pasar ekspor dunia. Buktinya, komoditas tekstil padat karya asli Indonesia ini mampu menyumbang nilai ekspor sebesar $1,77 miliar atau mencapai 5,72% dari total bruto industri pengolahan non-migas pada triwulan kedua tahun 2024,” ungkapnya.

Agus juga menyatakan bahwa batik memiliki dampak ekonomi yang signifikan di daerah. Ia menjelaskan, “Batik itu merupakan sebuah ekonomi grassroot, sehingga dampak bagi perekonomian di wilayah masing-masing pasti akan tercapai.” Ia memberikan contoh pertumbuhan yang positif dari batik di Indramayu setelah ditetapkan sebagai komoditas unggulan dengan perlindungan Indikasi Geografis (IG).

Di sisi lain, dalam perayaan Hari Batik Nasional ini, desainer asal Bandung, Putri Komar, turut berpartisipasi dengan mempopulerkan motif shibori, yang merupakan gabungan antara motif batik khas Indonesia dan teknik pewarnaan shibori yang populer di Jepang. “Motif yang saya angkat adalah Sekar Jagat, dan dikombinasikan dengan teknik shibori. Motif utamanya adalah boshi shiborinya yang dipadukan dengan batik Sekar Jagat,” jelas Putri.

Putri Komar menegaskan komitmennya untuk menginspirasi anak-anak muda agar bangga menggunakan batik dalam setiap acara. “Sebagai pecinta batik dan desainer, saya berusaha menciptakan motif yang sesuai dengan tren fashion kekinian yang digemari anak muda,” tambahnya.

Melalui berbagai inisiatif ini, Kementerian Perindustrian dan berbagai pihak terkait berupaya untuk memastikan bahwa batik tetap hidup dan relevan di kalangan generasi muda, sekaligus menjaga kekayaan budaya Indonesia di mata dunia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *