C&R TV Solo, Jawa Tengah – Pertarungan politik di Jawa Tengah semakin memanas menjelang pemilihan gubernur yang akan datang. Dua kandidat utama, Ahmad Luthfi, mantan Kapolda Jawa Tengah, dan Andika Perkasa, mantan Panglima TNI, mulai menunjukkan warna dalam kampanye mereka di wilayah yang dikenal sebagai kandang banteng.
Menurut survei Poltracking pada September 2024, Ahmad Luthfi dan pasangannya, Taj Yasin, masih unggul dengan angka elektabilitas mencapai 52,2%. Sementara itu, Andika Perkasa hanya memperoleh 31,4% dari dukungan suara. “Kami memang kalah start di pemilihan ini,” ungkap Andika Perkasa. “Tapi kami tetap optimis karena ketertinggalan ini masih bisa dikejar.”
Andika menjelaskan bahwa ia dan Hendr Priadi baru diputuskan untuk maju sebagai calon gubernur sehari sebelum pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi. “Persiapan kami tidak semulus yang lain, karena ada kandidat yang sudah menyiapkan diri lebih lama,” tambahnya. Meskipun demikian, Andika berkeyakinan bahwa peluang masih terbuka lebar untuk meraih kemenangan.
Di sisi lain, Ahmad Luthfi, yang juga didukung oleh Koalisi Indonesia Maju Plus, menyatakan bahwa ia tidak merasa perlu untuk menyusun strategi khusus. “Semua teman di sini, kita berkontestasi dengan sehat, menyejukkan, dan bergembira. Itulah demokrasi. Perbedaan adalah rahmat,” kata Luthfi saat menyampaikan pandangannya tentang pentingnya kontestasi yang sehat.
Meskipun Ahmad Luthfi dan Taj Yasin saat ini unggul, Hantayuda, Direktur Eksekutif Poltracking Institute, menyatakan bahwa perlombaan ini masih sangat kompetitif. “Memang Luthfi dan Yasin membawa incumbency, tetapi masih ada dua bulan bagi Andika dan Hendr untuk kembali mengumpulkan dukungan. Perjuangan ini belum berakhir,” jelas Hantayuda.
Dengan waktu yang tersisa, Andika Perkasa bertekad untuk memperkuat dukungan untuk PDI Perjuangan agar provinsi Jawa Tengah tetap mendapatkan sebutan sebagai “kandang banteng.” Dia mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam demokrasi yang sehat dan saling menghargai.