Pertarungan Politik di Sumut: Bobby Nasution Sindir Edy Rahmayadi Soal Jalan Rusak

Pertarungan Politik di Sumut: Bobby Nasution Sindir Edy Rahmayadi Soal Jalan Rusak
Pertarungan Politik di Sumut: Bobby Nasution Sindir Edy Rahmayadi Soal Jalan Rusak

C&R TV Dalam pengundian nomor urut calon gubernur Sumatera Utara, terjadi saling sindir antara dua kandidat, Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi. Bobby, yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi infrastruktur jalan di Sumatera Utara yang dinilai sangat buruk, meskipun anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 7 triliun.

Bobby mengatakan, “Masih banyak jalan di Sumatera Utara yang rusak, padahal anggarannya mencapai 2,7 triliun. Gak usah begitu, tahu tujuan Sumatera Utara. Kapan sampainya? Pas kepala kita kejedut di mobil, benjol kepala kita karena infrastruktur yang ada di Sumatera Utara mungkin belum merata.”

Bacaan Lainnya
Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi

Mendengar pernyataan Bobby, Edy Rahmayadi memberikan respons dengan menjelaskan bahwa jalan-jalan yang dimaksud Bobby adalah jalan nasional, yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Ia menegaskan, “Infrastruktur yang disebut oleh Bobby itu, yang berada di perbatasan-perbatasan, adalah jalan nasional yang belum terselesaikan. Itu adalah jalan-jalan Jokowi yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.”

Pertikaian ini menunjukkan permasalahan serius yang dihadapi dalam hal infrastruktur di Sumatera Utara, terutama terkait dengan jalan yang belum sepenuhnya dibangun. Edy menambahkan bahwa perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan infrastruktur yang ada.

Konteks politik dari pernyataan ini adalah menjelang pemilihan kepala daerah di Sumatera Utara, di mana Bobby Nasution diusung oleh koalisi yang terdiri dari sepuluh partai, sementara Edy Rahmayadi didukung oleh koalisi yang lebih besar dengan enam puluh empat partai.

Pilkada Sumatera Utara menjadi ajang bagi kedua pasangan calon untuk menyampaikan visi dan misi mereka, di mana isu infrastruktur menjadi salah satu tema utama yang diangkat. Masyarakat diharapkan dapat memilih pemimpin yang mampu menyelesaikan masalah ini secara efektif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *