C&R TV – Dalam tanggapannya mengenai pencalonan Pramono Anung untuk Pilkada Jakarta, Puan Maharani mengungkapkan bahwa langkah tersebut merupakan bentuk kompromi antara PDIP dan Presiden Jokowi. Menurut Puan, “Pak Pramono sekarang di Istana, artinya ini adalah kompromi dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo. Namun, kita tidak melakukan kompromi yang tidak ada, semua baik-baik saja.”
Puan menegaskan bahwa Pilkada adalah hak politik setiap partai untuk mengusung calon mereka masing-masing. Ia juga menanggapi pertanyaan mengenai RUU Perampasan Aset, menjelaskan bahwa semua proses legislasi harus memenuhi persyaratan hukum dan mendapatkan masukan dari masyarakat. “Semua undang-undang harus memenuhi persyaratan yang ada, dan kita akan fokus pada hal-hal penting yang perlu diselesaikan dalam waktu yang tersisa,” katanya.
Terkait spekulasi bahwa PDIP mungkin akan mendukung Anis Baswedan di West Java, Puan mengatakan bahwa penentuan calon PDIP akan diumumkan menjelang tenggat waktu pendaftaran. “Kami akan melihat sampai sore nanti waktu pendaftarannya. Alasan PDIP memilih Mas Pramono untuk Pilkada Jakarta adalah komitmen kami untuk bekerja bersama warga DKI untuk membangun Jakarta,” ujarnya.
Puan juga mengkonfirmasi bahwa Pramono sempat berkomunikasi dengan Presiden Jokowi sebelum pencalonannya, yang dianggap penting untuk menjaga hubungan fungsional dan struktural. “Komunikasi dengan Pak Jokowi adalah bagian dari etika dalam menjaga hubungan yang baik,” tutupnya.