C&R TV – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengomentari keputusan mendadak Airlangga Hartarto untuk mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Menurut Mahfud, ada beberapa kemungkinan penyebab di balik langkah tersebut.
Mahfud MD menyebutkan bahwa ada tiga kemungkinan penyebab mundurnya Airlangga. “Pertama, bisa jadi ada intervensi dari Presiden Joko Widodo. Kedua, mungkin ada orang-orang yang mengatasnamakan Jokowi dalam proses ini. Ketiga, mungkin terjadi konflik internal di tubuh Partai Golkar,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Mahfud juga menegaskan bahwa teka-teki mengenai mundurnya Airlangga akan terpecahkan pada Munaslub Partai Golkar yang dijadwalkan berlangsung pada akhir Agustus. “Semua akan terjawab dari tiga alternatif ini nanti di Munaslub. Apakah ini intervensi dari Pak Jokowi, atau ada pihak yang mengatasnamakan beliau, atau ada konflik internal, akan kita lihat nanti,” kata Mahfud.
Sementara itu, Idrus Marham, Ketua Dewan Pembina Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar, menanggapi isu tentang keterlibatan Presiden Jokowi dalam pengunduran diri Airlangga. “Saya yakin tidak ada campur tangan presiden dalam mundurnya Airlangga. Pertemuan antara Jokowi dan Bahlil beberapa hari sebelum Airlangga mundur tidak terkait dengan urusan partai. Tidak ada campur tangan istana,” jelas Idrus dalam pernyataannya.
Idrus juga menekankan bahwa Jokowi membutuhkan dukungan dari Golkar dan tidak ada alasan bagi presiden untuk mengintervensi proses internal partai. “Jokowi butuh dukungan dari Golkar, jadi tidak ada alasan untuk intervensi. Ini lebih terkait dengan dinamika internal partai,” tambahnya.
Rumor berkembang bahwa Zakir Haris mungkin menjadi kandidat Ketua Umum Golkar dalam Munaslub mendatang. Namun, semua spekulasi ini akan mendapatkan kepastian pada akhir Agustus ketika Munaslub Partai Golkar berlangsung.