Stabilitas dan Investasi
Pemerintah optimistis bahwa kenaikan ini akan memberikan efek positif dalam jangka panjang, terutama dalam mendukung pembangunan infrastruktur dan stabilisasi fiskal. Di atas kertas, argumen ini terdengar masuk akal. Infrastruktur yang baik dapat membuka peluang investasi, menciptakan lapangan kerja, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Namun, optimisme ini terasa terputus dari kenyataan. Ketika rakyat sedang berada di titik nadir, kebijakan seperti ini sulit diterima. Bukankah lebih bijak jika pemerintah terlebih dahulu memastikan efisiensi belanja negara? Mengurangi kebocoran anggaran dan mengalihkan dana ke sektor yang benar-benar produktif bisa menjadi alternatif yang lebih efektif.
Mengatasi Masalah Tanpa Menambah Beban
Jika kenaikan tarif PPN tak terelakkan, pemerintah perlu mengambil langkah mitigasi yang nyata. Beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan meliputi:
- Peningkatan subsidi untuk kebutuhan pokok: Memberikan jaring pengaman sosial yang lebih kuat agar masyarakat miskin tidak semakin terpuruk.
- Efisiensi belanja negara: Fokus pada pengeluaran yang benar-benar penting, seperti pendidikan, kesehatan, dan pengentasan kemiskinan.
- Komunikasi publik yang transparan: Menjelaskan kepada rakyat bagaimana kenaikan ini akan memberikan manfaat nyata, bukan hanya retorika.
Pada akhirnya, kebijakan ini adalah ujian bagi pemerintah. Apakah mereka mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan fiskal dan kesejahteraan rakyat? Jika tidak, kenaikan tarif PPN ini mungkin akan dikenang sebagai langkah yang memperparah beban ekonomi rakyat, bukan meringankannya.
Ketika roda perekonomian melambat, bukan angka pajak tinggi yang akan menggerakkan bangsa, tetapi kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Nugrahaivan–C&R