Amalan Sunnah di Hari Asyura
Selain berpuasa, hari Asyura juga menjadi waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak amalan kebaikan. Amalan tersebut meliputi membaca Al-Qur’an, memperbanyak dzikir, bersedekah, membantu fakir miskin, hingga berbuat baik kepada keluarga.
Dalam sebuah hadis disebutkan, “Barang siapa yang melapangkan nafkah kepada keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melapangkan rizkinya sepanjang tahun.” (HR. Al-Baihaqi). Ini menunjukkan bahwa selain ibadah pribadi, aspek sosial juga menjadi bagian penting dari semangat Asyura.
Niat dan Cara Melaksanakan Puasa Asyura
Niat merupakan syarat sah puasa, termasuk dalam ibadah sunnah. Niat puasa Asyura hendaknya dilakukan malam hari sebelum sahur. Lafal niatnya berbunyi:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سُنَّةِ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالٰى
“Nawaitu shauma ghadin ‘an sunnati ‘Asyura lillahi ta‘ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”
Puasa Asyura bukan sekadar ritual menahan lapar dan dahaga, tetapi simbol penghambaan, ketakwaan, dan kepedulian sosial. Melalui ibadah ini, umat Islam diajak untuk merenungkan kembali nilai-nilai pengorbanan, kesyukuran, dan semangat mengikuti ajaran Nabi. Dengan melaksanakan puasa ini dan memperbanyak amal, diharapkan kehidupan seorang Muslim semakin dekat dengan ridha Allah SWT.
